Jumlah Buta Aksara di Pandeglang Capai 19.000 Jiwa
Ilustrasi warga buta aksara. (okezone.com) |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Jumlah warga yang masih buta
aksara (buta huruf) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, tercatat masih sebanyak
19.000 orang. Berdasarkan jumlah tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud)
Kabupaten Pandeglang, berusaha meminimalisir jumlah yang ada dengan program
melek aksara yang dilakukan secara bertahap.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) pada Dindikbud Kabupaten
Pandeglang, Jaya mengatakan, perkiraan usia bagi masyarakat yang buta aksara di
Pandeglang dikisaran 15 sampai 40 tahun. Namun, di tahun ini baru ada sekitar
300an orang yang diprioritaskan agar bisa dientaskan dari buta aksara. Anggaran
yang disiapkan berasal dari bantuan pemerintah pusat untuk dua Kecamatan, yakni
Kecamatan Cikeusik dan Angsana.
“Untuk tahun ini jumlah total
warga buta aksara di Pandeglang 19.000 jiwa, paling banyak di daerah selatan,
seperti Sumur, Cimanggu, Cibitung, Cibaliung dan sekitarnya,” ungkapnya saat
menghubungi Krakatau Radio, Kamis (08/09/2016).
Saat ditanya terkait kegiatan
pada hari peringatan Hari Aksara yang digelar setiap tanggal 08 September,
pihaknya mengaku sudah menggalakan beberapa program, diantaranya pengadaan
perpustakaan keliling dan pengadaan taman baca.
“Pemerintah Kabupaten menargetkan
pada tahun 2020 nanti, semua warga harus bebas dari buta aksara. Tentunya ini
membutuhkan kerjasama semua pihak untuk mengentaskan angka buta aksara,”
jelasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar