Koran Malaysia Beritakan Menikah Lagi, Ini Jawaban Rossa
KOMPAS.com -- Penyanyi Ita Purnamasari (49) merilis album daur ulang berjudul 3 Dekade. Album tersebut berisi kumpulan lagu terpopuler dari istri komposer Dwiki Dharmawan tersebut.
"Saya berbahagia karena akhirnya kesampaian juga, mimpi jadi terwujud," ujarnya dalam jumpa pers di Hard Rock Cafe, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (8/8/2016).
Total ada 16 lagu yang diaransemen oleh Dwiki. Satu dari 16 lagu tersebut dipopulerkan oleh penyanyi Harry Moekti, yakni "Satu Kata". Lagu itu sekaligus menjadi jagoan dari album tersebut.
Menurut Ita, dia menjagokan lagu tersebut lantaran ingin memiliki warna baru dalam album 30 tahun perjalanan bermusiknya.
"Musik digarap di Praha (Republik Ceko). Take vokal di sini," kata dia. Sedangkan untuk 15 lagu lainnya hanya ditransformasikan dari format analog ke digital, sehingga praktis tidak ada proses daur ulang.
"Yang 'Satu Kata' itu single hits yang diransemen ulang. Sisanya, 15 lagu, hanya mastering dari kaset ke format digital. Karena kan banyak lagu Ita yang tidak ada digital, banyak penggemar yang menanyakan itu," ucap Dwiki.
Dwiki menjelaskan bahwa proses penggarapan album tersebut rampung selama 1,5 bulan. Untuk "Satu Kata", menurut Dwiki, Ita hanya menyelesaikannya dalam waktu satu hari. "Cukup sebentar, sekitar satu setengah bulan saja. Jadi saya sebagai music director persiapannya cukup cepat," ucapnya.
Adapun ke-16 lagu tersebut adalah "Satu Kata", "Sanggupkah Aku", " Cintaku Padamu", "Lepaskanlah", "Biarkanlah", "Tiada Yang Seperti Kamu", "Bidadari Yang Terluka", "Cintaku Yang Terakhir", "Berikan Cintamu", "Cuma Kamu", "Semakin Sayang Semakin Cinta", "Selamat Tinggal Mimpi", "Cakrawala Cinta", "Rindu Sampai Mati", "Swalayan", dan "Penari Ular".
"Saya berbahagia karena akhirnya kesampaian juga, mimpi jadi terwujud," ujarnya dalam jumpa pers di Hard Rock Cafe, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (8/8/2016).
Total ada 16 lagu yang diaransemen oleh Dwiki. Satu dari 16 lagu tersebut dipopulerkan oleh penyanyi Harry Moekti, yakni "Satu Kata". Lagu itu sekaligus menjadi jagoan dari album tersebut.
Menurut Ita, dia menjagokan lagu tersebut lantaran ingin memiliki warna baru dalam album 30 tahun perjalanan bermusiknya.
"Musik digarap di Praha (Republik Ceko). Take vokal di sini," kata dia. Sedangkan untuk 15 lagu lainnya hanya ditransformasikan dari format analog ke digital, sehingga praktis tidak ada proses daur ulang.
"Yang 'Satu Kata' itu single hits yang diransemen ulang. Sisanya, 15 lagu, hanya mastering dari kaset ke format digital. Karena kan banyak lagu Ita yang tidak ada digital, banyak penggemar yang menanyakan itu," ucap Dwiki.
Dwiki menjelaskan bahwa proses penggarapan album tersebut rampung selama 1,5 bulan. Untuk "Satu Kata", menurut Dwiki, Ita hanya menyelesaikannya dalam waktu satu hari. "Cukup sebentar, sekitar satu setengah bulan saja. Jadi saya sebagai music director persiapannya cukup cepat," ucapnya.
Adapun ke-16 lagu tersebut adalah "Satu Kata", "Sanggupkah Aku", " Cintaku Padamu", "Lepaskanlah", "Biarkanlah", "Tiada Yang Seperti Kamu", "Bidadari Yang Terluka", "Cintaku Yang Terakhir", "Berikan Cintamu", "Cuma Kamu", "Semakin Sayang Semakin Cinta", "Selamat Tinggal Mimpi", "Cakrawala Cinta", "Rindu Sampai Mati", "Swalayan", dan "Penari Ular".
Tidak ada komentar