Cerita Ari Wibowo Melepas Kewarganegaraan Jerman
KOMPAS.com — Artis peran dan model Ari Wibowo (45)
mengenang pengalamannya ketika harus memilih salah satu dari dua
kewarganegaraan yang dimilikinya, Indonesia atau Jerman.
"Dulu waktu saya umur 17 tahun, sama Pemerintah Jerman saya ditanya, 'Mau lepas (kewarganeraan) atau tidak?'," ucap Ari dalam wawancara seusai mengisi acara di Studio TransTV, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016).
Pemilik nama asli Arianto ini lahir di Berlin, Jerman, dari orangtua yang berbeda kewarganegaraan. Ibunya, Sibyll Ollmann, berasal dari Jerman. Ayahnya, Wibowo Wirjodiprodjo, asli Indonesia.
Dari sisi Pemerintah Jerman, karena ayah dan ibu Ari berbeda kewarganegaraan, sejak lahir Ari otomatis memegang dua kewarganegaraan, yaitu Indonesia dan Jerman.
Ketika berumur 17 tahun, usia dewasa, ia harus memilih salah satunya. "Saya bilang, ya lepas saja karena saya merasa saya orang Indonesia. Saya lebih merasa jadi orang Indonesia daripada orang Jerman," ujar ayah dua anak ini. Masalah kewarganegaraan menjadi bahan pembicaraan sesudah Gloria Natapradja Hamel batal dilantik menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) karena ia memegang paspor Perancis dan dianggap berkewarganegaraan Perancis.
"Dulu waktu saya umur 17 tahun, sama Pemerintah Jerman saya ditanya, 'Mau lepas (kewarganeraan) atau tidak?'," ucap Ari dalam wawancara seusai mengisi acara di Studio TransTV, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016).
Pemilik nama asli Arianto ini lahir di Berlin, Jerman, dari orangtua yang berbeda kewarganegaraan. Ibunya, Sibyll Ollmann, berasal dari Jerman. Ayahnya, Wibowo Wirjodiprodjo, asli Indonesia.
Dari sisi Pemerintah Jerman, karena ayah dan ibu Ari berbeda kewarganegaraan, sejak lahir Ari otomatis memegang dua kewarganegaraan, yaitu Indonesia dan Jerman.
Ketika berumur 17 tahun, usia dewasa, ia harus memilih salah satunya. "Saya bilang, ya lepas saja karena saya merasa saya orang Indonesia. Saya lebih merasa jadi orang Indonesia daripada orang Jerman," ujar ayah dua anak ini. Masalah kewarganegaraan menjadi bahan pembicaraan sesudah Gloria Natapradja Hamel batal dilantik menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) karena ia memegang paspor Perancis dan dianggap berkewarganegaraan Perancis.
Tidak ada komentar