Pemkab Pandeglang Klaim Sudah Hemat Anggaran Rp 72 Miliar
Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat diwawancarai Krakatau Radio, Selasa (10/05/2016). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang
mengklaim sudah menghemat anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) 2016 sebesar Rp 72 Miliar. Penghematan anggaran tersebut diambil dari
berbagai kegiatan, diantaranya kunjungan kerja (Kunker), studi banding dan sosialisasi yang ada di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Bupati Pandeglang, Irna Narulita
mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh tim independen-nya, banyak
kegiatan yang dirasa terlalu banyak memakan anggaran yang peruntukannya tidak
untuk kepada masyarakat secara langsung.
“Ada program-program kegiatan
yang ibu tela’ah dari tim independen ibu gitu ya. Jadi dari satu dinas ada
program yang anggarannya 175 juta, ibu potong jadi 120 juta sudah cukup. Ada
yang sama sekali memang ibu hilangkan dan pertimbangkan. Efisiensinya itu 120
juta,” ujarnya.
Irna menjelaskan, dari total 38 SKPD
di Kabupaten Pandeglang, sudah 70 persen SKPD yang telah dipangkas anggarannya.
Hal tersebut dilakukan, kata dia, selain karena janji efisiensi anggaran yang
disampaikan saat masa kampanye dulu, juga karena dirinya melihat tidak ada
kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Ibu sih berharap sampe 90 miliar
tapi ada beberapa lagi dinas yang debat argumentasi bahwa mereka perlu untuk
studi banding. Kalau studi banding ibu lihat, untuk dinas-dinas mana dulu.
Kalau enggak perlu ngapain studi banding. Jadi sentuhannya lebih kepada
masyarakat dan nanti akan menjadi silpa dan nanti akan dipakai lagi di APBD
Perubahan,” tambah dia.
Menurut Irna, hasil efisiensi
anggaran ini akan dialokasikan untuk kegiatan pembangunan lain yang dianggarkan
lewat APBD Perubahan 2016. Sesuai dengan tiga kegiatan pembangunan yang di
antaranya adalah pembangunan infrastruktur.
“Kami kan butuhnya dengan jalan
poros desa, poros Kecamatan yang harus nyambung di zona 4, 5 dan 6. Itu kan
crowded banget gitu,” imbuhnya.
Irna berharap, semua pihak dapat mendukung
langkah yang dilakukannya, meskipun ia mengakui bahwa kebijakannya tidak
populis di kalangan pejabat yang sudah menganggarkan kegiatan tersebut di tahun
sebelumnya.
“Kita mah yang penting fenomena
masyarakat yang kita lihat kan. Jadi potret wajah Pandeglang kan tahu, jalan.
Memang gak populis tapi kebutuhan masyarakat. Jadi prioritas ibu 3 tahun ini ya
kesana (infrastruktur). Jadi zaman-zaman ibu gak bagi-bagi berkat (kue) tapi
skala prioritas,” jelasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar