Pemkab Berencana Gelar Pameran Anggaran
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Banten, mewacanakan akan
segera menggelar pameran transparansi
anggaran (akuntabilitas publik) sebagai bentuk transparansi penyelenggaraan
pemerintah daerah.
Wakil
Bupati Kabupaten Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengatakan, transparansi
anggaran sendiri direncanakan dalam waktu dekat dengan tujuan mewujudukan
pemerintahan yang bersih dari korupsi dan kolusi.
“Semua
anggaran akan dipamerkan, baik yang akan maupun yang sudah digunakan para SKPD.
Termasuk gaji saya juga akan dipasang,” kata Tanto seperti dikutip dari harian Radar Banten.
Sementara
itu, Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Pandeglang, Yangto menyambut baik
wacana adanya transparansi anggaran. Bahkan wacana tersebut, kata dia, sudah
ia usulkan pada masa jabatan Bupati sebelumnya, Erwan Kurtubi.
“Yang
pertama kali menggagas transparansi publik itu saya, waktu jadi ketua KNPI
tahun 2012. Namun pada waktu seminarnya, Bupati (Erwan Kurtubi, red) tidak
hadir. Karena kalau diadakan transparansi yang terbebani kan pemerintah. Nah
respon pemerintahnya waktu itu belum ada,” ungkapnya.
Yangto mengatakan,
dengan adanya transparansi publik akan menjadi hal yang positif bagi proses
pembangunan di Kabupaten Pandeglang, karena semua pihak termasuk masyarakat
dapat mengetahui mengenai informasi dan program yang sudah dan akan
direncanakan pemerintah.
“Pemerintahan
yang bersih ini apa salah satu syaratnya, yaitu lahirkan komisi transparansi
publik untuk menginformasikan. Contohnya pada tahun ini ada anggaran untuk publik
pembangunan jalan, ada berapa ruas jalan. Mereka publikasikan. Jadi bukan hanya
CV yang membuat plang tetapi lembaga ini (komisi transparansi) juga mem push,”
tambah dia.
Menanggapi
hal ini, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pandeglang,
Muhaemin mendukung langkah Pemkab tersebut. Namun ia mengingatkan agar
transparansi ini jangan jadi ajang pencitraan semata.
“Nah
karena ini baru wacana kita juga patut curiga bahwa ini hanya sebagai
pencitraan. Kenapa curiga, karena ini terlalu radikal bagi daerah Pandeglang
untuk memamerkan anggaran. Ada hal lain yang sebenarnya perlu dilakukan untuk menunjang
transparansi itu. Tidak perlu melakukan pameran anggaran terlebih dahulu, tapi
melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem perencanaan itu sendiri di SKPD yang
selama ini menjadi eksekutor dari APBD yang ada di Pandeglang,” ujar dia. (Mudofar)
Tidak ada komentar