MUI: Video Klip Tiffany Kenanga Gabungkan Halal dan Haram
Kapanlagi.com - Kontroversi video klip Tiffany Kenanga yang berjudul Jangan Bersedih
membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara. Klip ini dianggap
tak cocok dengan budaya Indonesia karena menampilkan aksi balerina yang
meliukkan tubuhnya dengan busana minim. Menurut Anggota Komisi Fatwa MUI
Pusat, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA, video klip tersebut bisa
dibilang menggabungkan antara yang halal dan haram.
"Ini namanya yang halal dengan yang haram. Penyanyinya berpenampilan bagus dengan berbusana muslimah. Sedangkan sepasang penari yang tampil di video klip itu nyaris tanpa busana tampil menari sembari meliuk-liukkan badannya," ujarnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
KH. Ali Mustafa berpendapat bila memaksa untuk menggabungkan halal dan haram justru membuat hal tersebut semakin buruk. "Sesuatu yang halal tak bisa dicampurkan dengan yang haram. Kalau kedua hal ini dipaksakan yang halal akan kalah alias menjadi haram," lanjutnya.
Lebih lanjut KH. Ali Mustafa menambahkan, dengan alasan apapun yang namanya halal dan haram tidak bisa disatukan. "Alasan seni atau estetika tidak bisa menjadi pembenaran. Seni dan estetika tidak bisa membuat sesuatu yang haram lalu menjadi halal. Kalau seperti itu bisa nanti orang berzina juga bisa beralasan, ini ada seninya kok," sambungnya.
"Jadi saya tegaskan seni atau estetika tidak bisa menjadi alasan untuk menghalalkan sesuatu yang sudah jelas haram," pungkas KH. Ali Mustafa. Kalau pendapat kalian sendiri seperti apa KLovers? Yuk lihat dulu klip Jangan Bersedih dari Tiffany Kenanga dan jangan lupa beri tanggapan kamu ya.
"Ini namanya yang halal dengan yang haram. Penyanyinya berpenampilan bagus dengan berbusana muslimah. Sedangkan sepasang penari yang tampil di video klip itu nyaris tanpa busana tampil menari sembari meliuk-liukkan badannya," ujarnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
KH. Ali Mustafa berpendapat bila memaksa untuk menggabungkan halal dan haram justru membuat hal tersebut semakin buruk. "Sesuatu yang halal tak bisa dicampurkan dengan yang haram. Kalau kedua hal ini dipaksakan yang halal akan kalah alias menjadi haram," lanjutnya.
Lebih lanjut KH. Ali Mustafa menambahkan, dengan alasan apapun yang namanya halal dan haram tidak bisa disatukan. "Alasan seni atau estetika tidak bisa menjadi pembenaran. Seni dan estetika tidak bisa membuat sesuatu yang haram lalu menjadi halal. Kalau seperti itu bisa nanti orang berzina juga bisa beralasan, ini ada seninya kok," sambungnya.
"Jadi saya tegaskan seni atau estetika tidak bisa menjadi alasan untuk menghalalkan sesuatu yang sudah jelas haram," pungkas KH. Ali Mustafa. Kalau pendapat kalian sendiri seperti apa KLovers? Yuk lihat dulu klip Jangan Bersedih dari Tiffany Kenanga dan jangan lupa beri tanggapan kamu ya.
Tidak ada komentar