Kasus DBD di Panimbang Periode April 2015 – Januari 2016 Mencapai 77 Kasus
KRAKATAURADIO.COM, PANIMBANG - Kepala Puskesmas Panimbang,
Endang Mulyadi mengatakan, selama periode bulan April 2015 sampai dengan Januari
2016, warga yang dirawat karena menderita penyakit DBD di Puskesmas Panimbang
sudah mencapai 77 orang.
“Selama kurun waktu dari bulan April
2015 sampai hari ini (Rabu, red) sudah ada 77 kasus yang dirawat di Puskesmas
Panimbang, tetapi peningkatan kasus tertingginya terjadi di bulan November,
Desember dan Januari,” ungkapnya saat talkshow di babak Ngopi di Krakatau
Radio, Rabu (27/01/2016).
Dari jumlah tersebut, Endang
menerangkan, 90 persen pasien merupakan anak yang berusia 15 tahun kebawah,
dengan pasien yang tersebar bukan hanya di Panimbang, namun juga pasien yang
dirujuk dari Kecamatan lainnya.
“Yang dirawat itu bukan seluruhnya
yang dirawat itu dari Panimbang, karena Puskesmas Panimbang adalah Puskesmas
rujukan, jadi juga menampung pasien-pasien dari Sobang, Cigeulis, Angsana dan
lainnya yang merujuk ke Panimbang, seperti itu,” tambahnya.
Diterangkannya, terserangnya
penyakit DBD juga terjadi karena pola hidup masyarakat yang belum teratur, yang
enggan membersihkan genangan air di lingkungannya.
“Makanya, kami mengimbau kepada masyarakat
untuk membiasakan budaya 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup
genangan air dan mengubur barang tidak terpakai yang dapat menjadi genangan air,”
terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid)
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Pandeglang,
Firmansyah mengatakan, penyakit DBD itu salah satu penyakit yang ditularkan
oleh nyamuk dan bersifat dapat ditularkan antar manusia.
“Kasus kematian pasien DBD
umumnya terjadi akibat ketidaktahuan masyarakat tentang warning sigh pada fase
kritis. Sebab, ketika demam tinggi mulai mereda, mereka mengira penyakit yang
dideritanya itu sudah hilang. Padahal demam tersebut justru bisa menjadi
pertanda terjadinya syok,” katanya. (Mudofar)
Tidak ada komentar