Kemenaker Dorong Santri Magang ke Jepang
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dzakiri. |
KRAKATAURADIO.COM, MENES - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan kesempatan kepada
para santri pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk mengikuti program
pemagangan kerja ke Jepang selama 3 tahun.
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif
Dzakiri mengatakan, selama ini dunia pesantren terkesan tradisional dan jauh
dari nilai-nilai yang terkait dengan kompetensi dan keahlian untuk bekerja di
dunia industri. Padahal, potensi santri pesantren tak kalah dengan pelajar
lainnya.
“Kebetulan di Kementrian saya ada
program-program yang kita arahkan juga ke pesantren, kita dorong ke balai
latihan kerja, termasuk kita kirim santri-santri ke Jepang. Jadi untuk magang
di industri Jepang. Magang di Jepang itu lumayan karena magang tapi per
bulannya dapat 10 juta,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam peringatan
Haul ke V K.H. Tb. A. Ma’ani Rusdji, bertempat di Pondok Pesantren (Ponpes)
Malnu Kebon Jeruk, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu
(30/12/2015).
Hanif menjelaskan, dalam tiga
tahun belakangan ini, sedikitnya puluhan orang santri pesantren yang telah
lolos seleksi dan mengikuti program pemagangan kerja di Jepang. Mereka berasal
Ponpes Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sementara dari Pandeglang belum ada santri
yang lolos seleksi.
“Ini dalam rangka pemagangan di
sejumlah industri di Jepang. Sampai hari ini sekitar 50ribuan anak-anak muda ke
Jepang melalui sistem pemagangan itu. Saat ini sekitar 3000an pemuda masih ada
disana. Rata-rata mereka yang pulang disana itu berhasil mengembangkan
wirausaha sesuai dengan yang mereka pelajari disana,” jelasnya.
Pemagangan ke Jepang merupakan
program yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi pemuda-pemuda Indonesia
dengan melalui magang di perusahaan Jepang. Setelah lulus program pemagangan,
para peserta juga akan diberi uang bantuan permodalan.
“Ini program yang sangat positif.
Kedepan ini kita terus pemagangan ini kita digenjot baik untuk didalam maupun
diluar negeri sehingga kita minta kepada industri yang ada di Indonesia juga
untuk membuka diri terhadap bentuk pemagangan,” tambahnya. (Mudofar)
i like all the content articles, I really cherished
BalasHapusbadoink apps