BMKG Sosialisasikan Alat Sirine Tsunami di Sukaresmi
KRAKATAURADIO.COM, SUKARESMI - “Ini merupakan test untuk sistem peringatan dini tsunami. Ini
hanya test. Teeeeeetttt...”
Begitulah bunyi suara yang terdengar
cukup melengking keluar dari alat Sirine Tsunami atau Indonesia Tower Early
Warning System (INA TEWS) yang terletak di halaman kantor Desa Sidamukti,
Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang. Suara itu berulang
sebanyak 3 kali dan secara otomatis akan dibunyikan setiap tanggal 26 per satu
bulan sekali, pada pukul 10.00 WIB.
Sosialisasi adanya alat
Sirine Tsunami ini digelar oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang, Sabtu
(31/10/2015).
Sosialisasi ini dihadiri Deputi
Bidang Geofisika pada BMKG, Dr. Masturyono, Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi,
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten, Komari, Kepala Pelaksana BPBD
Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan, Kepala BMKG Serang, Parmin, beserta
ratusan masyarakat sekitar.
Deputi Bidang Geofisika pada BMKG,
Dr. Masturyono mengatakan, Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang rawan
terjadi bencana tsunami. Hal ini dikarenakan letak Pandeglang yang dekat dengan
gunung Krakatau dan Samudera Hindia.
“Sepanjang pantai di Banten ini
memang rawan tsunami, baik tsunami yang dari samudera hindia sana maupun dari (gunung) Krakatau.
Tapi untuk gunung Krakatau, meletusnya bisa diprediksi, jadi tidak langsung
seperti gempa bumi. Tetapi yang kita antisipasi adalah apabila sesuai dengan
ramalan dari ilmuwan LIPI, gempa bumi di sebelah selatan jawa barat ini yang bisa
8,3 Skala Richter atau 8,7 ini kemungkinan akan menimbulkan tsunami ke wilayah
kita ini,” ungkapnya setelah ditemui usai acara.
Masturyono menjelaskan, radius
suara dari alat Sirine Tsunami ini bisa mencapai 2 kilometer. “Radiusnya
sekitar 2 kilo. Ke kiri ke kanan 4 kilo. Di Banten sendiri alat seperti ini sudah
ada di Pasauran, Labuan dan disini. kita akui memang belum maksimal, karena
BMKG terkendala anggaran,” jelas dia.
Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi mengatakan, sepanjang 243 kilometer garis pantai di Pandeglang, merupakan daerah rawan tsunami. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya adanya alat Sirine Tsunami ini, bisa meminimalisir dampak bencana tsunami.
Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi mengatakan, sepanjang 243 kilometer garis pantai di Pandeglang, merupakan daerah rawan tsunami. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya adanya alat Sirine Tsunami ini, bisa meminimalisir dampak bencana tsunami.
“Dengan diberikannya alat ini,
merupakan sesuatu yang sangat urgent, yang jelas kita harapkan tembus ke
pandeglang selatan. Daerah kita ini patahan sunda, ini sangat rentan. Kita
punya BPNB, nanti mudah-mudahan BNPB yang bisa mengalokasikan. Tapi siapa tahu
manakala APBD kita memungkinkan kedepan kenapa enggak. Sebab bagaimana juga
kita jangan hanya bisa menandatangan tapi bisa berbuat,” kata Bupati.
Keberadaan alat Sirine Tsunami itu, dianggap penting dan diharapkan ada penambahan. Hal itu
dimaksudkan, agar jika terjadi tsunami atau gempa yang berpotensi tsunami, warga
sekitar bisa langsung mengamankan diri serta terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan. (Mudofar)
Tidak ada komentar