Distanak Perkenalkan Alsintan Modern
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak)
Kabupaten Pandeglang, memperkenalkan dan menguji coba Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
yakni Combine Harvester, di UPT Balai Pengembangan Benih Padi dan Palawija Desa
Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Senin (21/09/2015).
Combine Harvester atau pemanen kombinasi adalah mesin yang
memanen tanaman serelia. Mesin ini merupakan kombinasi dari tiga operasi yang
berbeda, yaitu menuai, merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian
operasi.
Ujicoba terhadap Alsintan itu diujicobakan berbarengan
dengan musim panen raya yang dihadiri Kepala Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Banten, Dr.
Yusron, Sekretaris Camat (Sekmat) Labuan, Mufti, Kepala Bidang (Kabid) Sarana
dan Prasarana Distanak Kabupaten Pandeglang, Nasir, Danramil Labuan, Kapten Inf
A. Gunawan, dan sejumlah Kelompok Tani (Poktan).
Kabid Sarana dan Prasarana Distanak Kabupaten Pandeglang,
Nasir mengatakan, di tahun ini, pihaknya sudah menganggarkan pemberian alat
tersebut di 17 Poktan yang tersebar di Kabupaten Pandeglang. Dengan adanya
bantuan ini, lanjut Nasir, para petani dapat lebih efisien dalam melakukan
tanam raya.
“Dari 3 tahun yang lalu kita sudah punya 11 unit yang tersebar
di beberapa Kecamatan. Dan dihari ini kegiatan ujicoba. Saya melihat Pandeglang
ini, memang alatnya juga cukup banyak, tetapi optimalisasinya yang belum
maksimal. Tahun ini rencana ada 17 unit yang akan diluncurkan ke Pandeglang.
Ini masih dalam proses perencanaan,” ungkapnya saat ditemui usai acara.
Nasir menjelaskan, penggunaan alat tersebut selain efisien,
juga dapat menambah produksi pertanian. Terkait kesiapan petani, lanjut dia, merespon
baik terkait adanya alat tersebut.
“Kalo nanti disemua wilayah sentra sudah digunakan, tentu ini akan
menambah produksi kita. Sehingga pendapatan petani bisa bertambah. Kesiapan
petani, memang pada cukup bagus. Kaya di Panimbang, Sobang. Cuma ada beberapa
wilayah seperti Sukaresmi, masih pesimis khawatir mereka akan kehilangan mata
pencaharian,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Provinsi Banten, Dr. Yusron, menganjurkan para petani di Pandeglang agar
menggunakan alat tersebut. Menurut dia, dengan penggunaan alat ini, para petani
dapat lebih efisien dalam melakukan panen.
“Sebenarnya ada 17 unit bantuan untuk
Pandeglang ditahun ini. Kami sangat merekomendasikan alat ini. Karena betul-betul
ini efisiensi tenaga, waktu dan produksi itu lebih sedikit kehilangan. Memang
otomatis para buruh tani akan kehilangan pencaharian. Tapi ya kita bisa mencari
cara agar para buruh tani tetap dapat penghasilan tapi disisi lain adanya alat
ini tetap membantu,” cetusnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar