BPBD Distribusikan Air Bersih
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang bersama BPBD Provinsi Banten,
mendistribusikan air bersih di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang akibat
dampak musim kemarau berkepanjangan yang menyebabkan warga kesulitan air bersih
karena sumber mata air mengering.
"Saya sudah 2 bulan
beroperasi bareng BPBD Kabupaten membantu pasokan air ke daerah-daerah yang
kesulitan air. Kita harus bersama-sama menjaga cadangan air. Ini bukan hanya
tugas pemerintah saja, tapi masyarakat dan semua unsur ini harus benar-benar
berperan,” kata
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Bencana BPBD Provinsi Banten, Uus Kuswoyo didampingi
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan saat talkshow di
Krakatau Radio, Selasa (01/09/2015).
Uus mengatakan, pendistribusian
air bersih di Kabupaten Pandeglang itu karena sudah ditetapkan darurat
kekeringan. Ia menyebutkan, saat ini kekeringan di Banten mencapai 74 Kecamatan
tersebar di 148 desa/kelurahan, 217 kampung/dusun. Namun, paling parah kekeringan itu terjadi di
Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
"Kita menyadari kondisi wilayah
di Pandeglang sangat luas, jumlah kecamatan juga banyak dan sumber air sangat
banyak. Cuma karena perawatan terhadap sumber air juga kurang dijaga oleh
masyarakat. Penggundulan (hutan) juga salah satu penyebab dari cadangan sumber air
kita yang semakin berkurang. Untuk itu, kami terus mengoptimalkan penyaluran
bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih," jelas dia.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten
Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, saat ini, masyarakat yang mengalami
kesulitan air bersih tersebar di 10 kecamatan, antara lain Kecamatan Pandeglang,
Picung, Munjul, Sumur, Patia, Cadasari, Cikeusik, Sukaresmi, Sindangresmi dan
Karangtanjung.
“Memang ada beberapa Kecamatan
yang kesulitan air bersih. Wilayah-wilayah ini sampai dengan hari ini kami
bersama BPBD Provinsi dan PDAM dan kepolisian terus memberikan pasokan air
bersih,” kata Doni.
Doni menjelaskan, pihaknya telah
memetakan wilayah-wilayah yang terdampak bencana kekeringan. Hal ini dilakukan,
untuk mengetahui sejauh mana bantuan akan diberikan dan untuk memudahkan pasokan
air ke wilayah tersebut.
“Selama ini memang wilayah yang
terkena dampak ini, menuntut banyak agar pasokan air diperbanyak. Sementara yang
menjadi kendala, mobil tanki kami hanya 1. Sangat terbatas. Makanya kami
koordinasi dengan PDAM dan Provinsi, dimana-mana wilayah yang nanti akan
digarap oleh Provinsi dan mana saja yang akan dibantu oleh kita,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar