BPBD Banten Segera Kelola Bangunan Shelter Tsunami
Bangunan shelter tsunami di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Kesehariaannya dipergunakan untuk parkir mobil angkot. Foto diambil Rabu (26/08/2015) |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten,
akan segera mengelola bangunan shelter tsunami yang terletak di Kampung Sawah Desa Labuan, Kecamatan
Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Bangunan yang kesehariannya
dipakai untuk parkir angkutan kota (angkot) tersebut, juga akan mendapat
sejumlah perbaikan.
“Kita akan mengambil alih (bangunan shelter) dan sudah
menyiapkan dana untuk perbaikan sebesar 1,7 miliar untuk shelter di Labuan dan
Wanasalam Lebak. Beberapa kali kami sudah rapat di Labuan, menyikapi tindakan
kedepan. Saya sudah meminta BPBD Pandeglang untuk melibatkan semua unsur
masyarakat supaya ikut mengawasi,” ungkap Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan
Bencana pada BPBD Provinsi Banten, Uus Kuswoyo, Rabu (26/08).
Uus mengatakan, rencana tersebut akan direalisasikan ditahun
ini dengan melibatkan semua unsur masyarakat. “Persoalannya selama ini, masih
belum ada penyerahan ke kita. Kalo masih kewenangan pihak ketiga, kita tidak bisa
berbuat apapun. Kalo di bulan Agustus ini bisa diserahkan, baru kita bisa
action,” katanya.
Menurut Uus, pihaknya sudah merencanakan berbagai kegiatan,
diantaranya merehab bangunan dan akan menyediakan pos penjaga untuk
meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
“Rencananya kita akan membangun secretariat dibawah
bangunan, yang menjaga kondisi disana. Karena shelter itu kalo ditutup juga
salah, takut ada bencana kunci tidak ada. Tidak ditutup pun bermasalah. Harusnya kita
tempatkan orang disana, digaji per shiftnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang,
Doni Hermawan, membenarkan dalam waktu dekat pemerintah melalui BPBD akan
mengelola bangunan tersebut. “Sementara ditunjuk oleh pemerintah pusat ke BPBD
Banten. Nanti hal-hal yang lain mungkin yang bisa kelola oleh kita, akan
dikelola. Tetep walaupun provinsi yang mengelola, kita yang merekomendasikan
hal-hal teknisnya,” kata Doni ketika dikonfirmasi. (Mudofar)
Tidak ada komentar