Tarif Angkutan Mudik Labuan-Kalideres Rp 55 Ribu
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo)
Kabupaten Pandeglang, bersama pengusaha Perusahaan Otobus (PO) dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Pandeglang, telah menetapkan besaran tarif lebaran bus Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) jurusan Labuan–Kalideres sebesar Rp 55.000,-.
Kenaikan ini berlaku dari H-7 sampai dengan H+7 lebaran idul fitri. Kepala
Dishubkominfo Kabupaten Pandeglang, Yahya Gunawan mengatakan, selain masalah
tarif. pihaknya juga sudah menyepakati tiga hal untuk menghadapati angkutan arus
mudik bersama Organda.
“Ketiga hal itu diantaranya mengevaluasi kesiapan angkutan
lebaran, dimana kendaran yang sudah disiapkan PO Asli ini ada 105 unit, PO Murni
putih 19 unit, dan PO Murni Jaya 34 unit, sehingga total ada 158 unit bus yang akan beroperasi. Selain itu, kelengkapan alat
keselamatan pada masing-masing kendaraan juga dibahas agar tidak terjadi kecelakaan,”
ungkapnya.
Terkait banyaknya oknum kondektur yang terkadang meminta tarif diluar ketentuan yang sudah ditetapkan, menurut Yahya, kelebihan tarif tersebut harus dikembalikan.
Ia menjelaskan, pengawasan akan dilakukan dari Dishubkominfo Provinsi
Banten dan Kabupaten Pandeglang. Jika dalam pengawasan tersebut ditemukan adanya penetapan tarif
diluar ketentuan, maka uangnya akan dikembalikan kepada penumpang dan pihak
kondektur akan diberikan sanksi berupa teguran.
Dishubkominfo sendiri sudah menyiapkan pos gatur sebanyak
18 titik yang tersebar dibeberapa wilayah di Kabupaten Pandeglang. Pos
pengawasan tarif itu berada disetiap terminal terminal. (Mudofar)
Aturan doang.... buktina lebaran2 nu katukang naek 100% tina tarip biasa
BalasHapusSulit dipercaya, hari hari biasa saja labuan - kalideres bisa mencapai 50rb, apalagi sekarang musim mudik. Dishub jangan hanya sekedar menggugurkan kewajiban untuk melakukan konsensus, di lapngan tidak ada yg bisa menjamin dengan tarif sejumlah itu.
BalasHapusKalo dari Serang - Labuan berapa??? Soalnya banyak kondektur yg minta lebih tanpa kita tahu tarif yg sebenarnya.
BalasHapusKalo cuma negur mah, penumpang juga berani, Bung! Saya mah udh sering mau berantem malah. Dilapanganmah beda dengan di depan meja. Ini bukti nyata kalo dishubkominfo Kab. dan Prov. tdk tegas. Makanya sering2 sidak dan razia atau penyamaran jadi penumpang terutama selama masa2 mudik dan balik lebaran.
BalasHapusAtau sekali2 studi bandinglah ke Jawa. Tarifnya jelas tercatat di karcis/tiket. Seberapa dekatpun tujuan penumpang , pasti dapat bukti pembayaran sesuai tarif yg ditulis di situ.