Sekda: Pandeglang Rawan Bencana
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Sekretaris Daerah (Sekda)
Kabupaten Pandeglang, Drs. Aah Wahid Maulany menyatakan, Kabupaten Pandeglang
merupakan daerah yang rawan bencana, mulai dari bencana banjir, tsunami, tanah
longsor dan bencana lainnya.
“Pandeglang merupakan daerah yang
rawan bencana. Kita secara faktanya seperti itu, beberapa Kecamatan kalo tidak
salah dikisaran di 20 Kecamatan ya termasuk rawan bencana ini kan, termasuk juga
rawan tsunami, khususnya adalah daerah-daerah yang dekat dengan pantai,” ungkap
Sekda saat ditemui dalam kegiatan Wokshop Penguatan Kapasitas Lembaga Penyiaran
dalam Rantai Peringatan Dini Tsunami Kabupaten Pandeglang, Selasa (09/06/2015)
di salah satu hotel di Pandeglang.
Sekda mengatakan, guna
mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan kesiapan baik dari pemerintah,
masyarakat dan pihak swasta, baik itu sebelum adanya bencana dan pasca setelah
bencana. Sekda pun meminta peran media agar sama-sama bisa menyampaikan
sosialisasi mengenai penanggulangan bencana di Pandeglang.
“Kita perlu ada kesiapan menghadapai
bencana ini. Kita tidak hanya fokus pascanya, tapi sebelumnya ini bagaimana,
ya. Nah kalo kita ini fokus pada sebelum bencana, kita betul-betul ini ada
peringatan kemudian ada sosialisasi pada masyarakat ya mudah-mudahan nanti akan
bisa diminimalisir resiko-resiko yang akan terjadi. Oleh karena itu, kita
hadirkan rekan-rekan dari awak media untuk gencar menyampaikan sosialisasi
kepada masyarakat tentang bagaimana penanggulangan bencana di Kabupaten
Pandeglang ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Drs. Doni
Hermawan mengatakan, pihaknya dalam meminimalisir dampak resiko bencana tsunami
di Pandeglang, sudah melakukan sosialisasi dan penyuluhan di Kecamatan Labuan.
Diakuinya, hal itu belum cukup, karena bukan hanya Labuan saja yang berpotensi
terjadi tsunami.
“Maka dari itu, kami dari BPBD
bersama dengan UNESCO dan Yayasan Penanggulangan Rencana Bencana (YPRB) akan
menggelar simulasi dan pelatihan kepada masyarakat, di Kecamatan Sumur.
Mudah-mudahan bisa dilaksanakan pasca lebaran di bulan Juli nanti,” ungkapnya
dalam acara yang sama.
Doni menambahkan, ada Kecamatan
yang belum diberikan pemahaman terkait kerawanan bencana, yaitu Kecamatan
Cikeusik. Untuk itu, ia berharap agar ke depan sosialisasi penanggulangan
bencana tidak hanya dilaksanakan di Kecamatan Labuan tapi juga kecamatan lain
yang juga rawan.
"Selama ini kegiatan
sosialisasi dan pelatihan penanggulangan bencana hanya dilaksankan di Labuan,
saya harapkan ke depan juga dilaksanakan di kecamatan lain," ujarnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar