Peroleh Disclaimer, PMII Desak Bupati Erwan Mundur
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Cabang Pandeglang, menggelar aksi demonstrasi menyikapi
perolehan opini Disclaimer yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
perwakilan Provinsi Banten, atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) APBD
tahun anggaran 2014 beberapa waktu lalu. Aksi ini dipusatkan massa didepan kantor
Bupati Pandeglang, Senin (08/06/2015).
Aktivis PMII Pandeglang, Arif Ekek dalam orasinya
mengatakan, Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi dianggap telah sukses memimpin
Pandeglang. Kesuksesan itu, kata dia, adalah terciptanya jalan rusak, pelayanan
kesehatan yang buruk, mengantarkan istrinya sebagai anggota DPRD Banten dan
mendapatkan opini disclaimer dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas
laporan penggunaan APBD 2014.
Arif menambahkan, seharusnya Pandeglang tidak
mendapatkan opini disclaimer jika Bupati Erwan tahu apa yang harus dilakukan. Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pandeglang menilai, predikat disclaimer
yang diraih Kabupaten Pandeglang adalah bukti kegagalan kepemimpinan Bupati
Erwan.
“Pandeglang sudah tiga disclaimer. Saya meminta
Erwan Kurtubi untuk mengundurkan diri dari jabatan Bupati Pandeglang, karena
telah gagal memimpin Pandeglang selama lima tahun terakhir,” tegasnya saat berorasi.
Orator aksi lainnya, Jojon Goler mendesak Bupati
Erwan untuk keluar menemui pendemo. Pihaknya menganggap Erwan Kurtubi
bertanggungjawab atas kemunduran pemerintah daerah. Sebagi seorang pemimpin
Erwan Kurtubi dianggap tidak becus mengangkat martabat dan kesejahteraan
masyarakatnya.
“Erwan keluar temui kami. Kami masyarakat
Pandeglang ingin bertemu dengan pemimpinnya. Erwan jangan hanya cengengesan
melihat penderitaan rakyatnya,” tegas Jojon.
Sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah
daerah, puluhan mahasiswa membawa keranda, poster yang berisi kecaman dan aksi
teaterikal kematian Bupati Erwan. Aksi bahkan sempat berlangsung tegang antar
pendemo dengan polisi dan Satpol PP yang berjaga di belakang gerbang. Mahasiswa
yang mendesak masuk dengan membawa keranda dihadang petugas dan aksi saling
dorong pun tidak terhindari.
“La Ilaha
Illallah, la Ilaha Illallah. Kita bakar keranda ini sebagai tanda matinya Erwan
Kurtubi,” teriak sejumlah mahasiswa sambil membakar keranda dan ban bekas.
Tidak ada komentar