Awal Ramadan, Harga Sembako Naik
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Diawal bulan Ramadhan ini, harga sejumlah barang sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) seperti cabai dan gula di sejumlah pasar tradisional di Pandeglang merangkak naik. Kenaikan mencapai
dua kali lipat dari harga sebelumnya. Diduga kenaikan harga cabai ini dikarenakan
tingginya permintaan, sementara pasokan berkurang.
Dari data yang dihimpun, cabai
merah dan cabai kriting dari semula Rp 18.000 ribu per kilogram (kg), naik menjadi
Rp 40.000 per kg. Sedangkan cabai rawit dari Rp 15.000 per kg, naik menjadi Rp 26.000
per kg, harga cabai hijau dari Rp 15.000 per kg menjadi Rp 20.000 per kg.
Salah satu pedagang cabai di
Pasar Labuan, Wawan mengatakan, kenaikan harga cabai sudah terjadi pada 1 pekan
menjelang ramadhan. "Diduga cabai mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi
karena pasokan barang dari Pasar Induk Tanah Tinggi berkurang sementara
permintaan terus bertambah. Kondisi ini sangat dikeluhkan konsumen," katanya Kamis (18/06/2015).
Menurutnya, setiap menjelang
puasa kenaikan harga sembako pasti terjadi. Bahkan, kenaikannya bisa sampai
Lebaran. Oleh karena itu pihaknya meminta kepada pemerintah untuk bisa
mengatasi permasalahan kenaikan harga sembako.
Kepala Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pasar Menes Fauzi Symantri membenarkan jika saat ini untuk kebutuhan
pokok mengalami kenaikan harga. Dia mengaku selalu melaporkan hasil pemantauan harga
setiap satu minggu sekali ke Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar
(Diskoperindagpas) kabupaten atau Provinsi Banten.
Sementara itu, Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Mashuri
mengatakan, awal Ramadan ini, harga sejumlah komoditi mengalami kenaikan.
Beberapa diantaranya ada yang naik secara signifikan namun ada juga yang tidak
terlalu tinggi.
Komoditi gula pasir mengalami
kenaikan dari sebelumnya harga Rp 12.000 per kg ke angka Rp 13.000 per kg.
Menurut Mashuri, kenaikan tersebut akibat tingginya permintaan sejak beberapa
waktu lalu menjelang puasa dan perkiraan nanti menjelang Lebaran yang tidak
diiringi dengan ketersediaan barang.
“Stok di pasar semakin menurun hal
ini terpantau di Pasar Induk Rau Kota Serang. Kondisi stok gula pasir di
tingkat distributor jenis gula lokal sebelumnya menerima sekitar 30 ton/hari
kini hanya 20 ton/hari," ujarnya.
Kenaikan hargapun terjadi pada
komoditi minyak goreng curah yang mengalami kenaikan dari Rp 10.000 per liter
menjadi Rp 13.000 hingga Rp 16.000 per liter. “Kenaikan ini terjadi karena
pasokan dari beberapa distributor yang berada di wilayah Jakarta berkurang
sehingga memicu kenaikan harga minyak goreng curah,” jelasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar