Ryan d Masiv Ciptakan Lagu Dangdut, Berubah Haluan Musik?
Biasa menciptakan lagu-lagu dengan genre pop untuk band-nya d Masiv, kini Ryan mencoba hal yang baru. Untuk kali pertama, vokalis d Masiv ini menciptakan lagu dangdut yang sangat jauh berbeda dari genre musiknya selama ini. Lantas apa yang mendasari keputusannya berpindah genre tersebut?
"Dari dulu punya mimpi pengen bikin jenis musik dari para Legend. Ada dangdut, keroncong. Kita hidup untuk musik, sebagai seniman idealisme ku semua jenis musik. Entah itu campur sari, keroncong, dulu bassic band saya festival, pernah main musik progresif, jazz mungkin aja nanti keroncong," ujar Ryan.
menciptakan lagu dangdut rupanya terinspirasi dari idola-idolanya seperti raja dangdut Rhoma Irama, Koes Ploes dan Ahmad Albar. Meski ini project dangdut pertamanya, tapi musik dangdut bukan hal yang baru baginya. Karena dari kecil ia sudah sering mendengarkan lagu dangdut.
"Aku kan suka ngoleksi piringan hitam. Salah satunya album dari Rhoma Irama. Dari kecil suka lagu dangdut. Terlena, Jatuh bangun. Sudah biasa di kuping. Lagu khas Indonesia juga. Terinspirasi dari para legend. Idola-idola saya juga pernah bikin dangdut juga. Seperti Ahmad Albar, Koes Ploes," kata pelantun Diam Tanpa Kata ini.
Lagu dangdut pertama yang diciptakan Ryan ini berjudul Pacar Sabtu Minggu yang dinyanyikan oleh penyanyi pendatang baru bernama Alodya Desi. Musiknya pun campuran tradisional dan modern.
"Aku juga dengerin musik dangdut sekarang yang lagi Ngetren, koplo. Terus dicombain sama dangdut yang beneran. Yang ada pemain sulingnya beneran. Dulu kalau lagu dengar Rhoma Irama suara gendangnya jelas banget. Kalau sekarang kan sudah canggih," pungkasnya.
Tidak ada komentar