Rano Dinilai Belum Layak Memimpin Banten
Menurutnya, sosok Rano saat ini hanya tercermin sebagai seorang budayawan, namun belum mempunyai nilai intelektual, moralitas dan spiritual. “Saya melihat Rano Karno itu sebuah kecelakaan sejarah, karena dia awalnya seorang aktor, penyanyi dan seorang sutradara, sehingga dia berhasil membangun pencitraannya, bahwa Rano adalah seorang anak bangsa yang mempunyai nilai, namun baru nilai kebudayaan,” ucapnya saat ditemui Jumat (19/09).
Presiden Rumah Kebantenan ini menambahkan, program Rano yang merombak para pejabat Pemprov Banten akhir-akhir ini, seolah dijadikan ajang casting untuk menjadi pemain figuran. “Pejabat Banten itu bukan figuran, tapi pemain pembantu karena pemain utamanya adalah rakyat Banten itu sendiri, jadi jangan dibalik logikanya,” tambahnya.
Menurutnya, sosok yang harus dimiliki seorang pemimpin di Banten, diantaranya harus mempunyai 4 nilai, yaitu nilai spiritual, intelektual, kesolehan sosial, dan nilai professional. Keempat hal itulah, menurut Hafid, yang belum dimiliki oleh Rano.
“Rano Karno menurut saya hanya secara de jure sebagai Plt Gubernur, tapi secara de facto dan legal moralnya, Rano masih seperti tukang foto jalanan, karena hanya bisa memotret kemiskinan, ketidakaturan, tapi tidak mampu foto itu mau dijadikan apa, hanya dijadikan pajangan, dan Rano bukan tukang cetak foto, kalo cetak foto dia mampu dan memahami apa yang harus dia lakukan,” tambahnya. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar