Pasar Labuan Selalu Macet

Di pasar Labuan, bahu jalan dipakai untuk lahan parkir.

Labuan - Sepekan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1435 H, kondisi arus lalu lintas di pasar Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, selalu mengalami kemacetan yang luar biasa. Hal ini disebabkan banyaknya warga yang datang untuk berbelanja serta carut marutnya pengelolaan parkir.

Berdasarkan pantauan, kemacetan lalu lintas ini mulai berlangsung diantara pukul 10.00 WIB, sampai menjelang waktu berbuka puasa. Kemacetan disebabkan karena banyaknya kendaraan roda dua dan roda empat yang berhenti di pinggir badan jalan untuk berbelanja. Bahkan, bahu jalan digunakan untuk lahan parkir.

Selain itu, banyaknya pejalan kaki yang berjalan di badan jalan, karena banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan dan tidak adanya petugas yang mengatur lalu lintas.

Salah satu warga Labuan, Kusyanto mengatakan, kemacetan sudah berlangsung pekan lalu, saat warga mulai sibuk memenuhi kebutuhan, baik itu kebutuhan sandang dan pangan.

“Pasar Labuan saat ini kondisi semrawut. Satu sisi, banyak warga yang belanja, ditambah lagi tidak adanya petugas yang mengatur lalulintas. Belum lagi mobil angkot yang ga kearah pasar. Akhirnya ya kondisinya semrawut,” katanya.

Warga lainnya, Roni menambahkan, dirinya sering malas jika harus melewati pasar Labuan, karena kemacetan tersebut. Menurutnya, kemacetan ini disebabkan karena banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan dan juga antusias warga yang akan membeli sejumlah kebutuhan. "Motor dan mobil parkir sembarangan, belum lagi banyak warga datang ke pasar," imbuhnya.

Kapolsek Labuan, Kompol A. Zahuri mengatakan, menjelang lebaran, pihaknya akan mengatur arus lalulintas, khususnya di sekitar Pasar Labuan, dimana pengendara roda dua dan roda empat hanya akan menggunakan satu lajur di pasar Labuan diwaktu pagi hingga sore hari.

“Nantinya jalur di Patung KB, akan diblokir oleh petugas. Jadi pengendara roda dua dan empat yang akan ke pasar agar memutar kearah Ciateul, ga boleh lewat Patung KB,” kata Kapolsek. (Mudofar/937)