Mahasiswa Tuntut Pengawasan Pengadaan Ternak
Pandeglang - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa (FAM) Pandeglang, melakukan aksi demonstrasi, di tugu jam alun-alun pandeglang pada Senin (10/03/2014). Aksi ini terkait pengadaan bantuan domba tahun 2013 yang diduga disunat.
Dalam aksinya, masa menuntut aparat penegak hukum untuk memantau program penyaluran pengadaan ternak kambing dan domba sebesar Rp 456 juta yang ada di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pandeglang.
Salah satu Kordinator Lapangan (Korlap), Ucu Fahmi mengatakan, Pemkab Pandeglang setiap tahun menyiapkan anggaran untuk program yang menyentuh langsung masyarakat. Diantara program tersebut adalah pengadaan ternak kambing dan domba pada tahun 2013. Total anggaran tersebut seluruhnya mencapai Rp 456 juta.
Dia menduga, ada sebagian kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut adalah kelompok fiktif. Kemudian, kambing dan domba yang dibagikan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Bukan hanya itu, hewan yang dibagikan juga kondisinya dalam keadaan kurus dan tidak sehat.
Pengunjukrasa lainnya, Entis Sutisna menambahkan, masyarakat penerima bantuan banyak yang dibohongi oleh aparat yang mendistribusikan bantuan ternak tersebut. Karena itu, bupati dan DPRD Pandeglang diminta untuk memanggil dinas Peternakan dan Kesehatan hewan untuk mempertanggungjawabkan program ternak tersebut.
FAM, ungkap Sutisna, juga menuntut kepada Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan dan sekretaris dinas untuk mundur. Alasannya, karena tidak mampu mengemban amanat dengan baik. (Mudofar/937)
Dalam aksinya, masa menuntut aparat penegak hukum untuk memantau program penyaluran pengadaan ternak kambing dan domba sebesar Rp 456 juta yang ada di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pandeglang.
Salah satu Kordinator Lapangan (Korlap), Ucu Fahmi mengatakan, Pemkab Pandeglang setiap tahun menyiapkan anggaran untuk program yang menyentuh langsung masyarakat. Diantara program tersebut adalah pengadaan ternak kambing dan domba pada tahun 2013. Total anggaran tersebut seluruhnya mencapai Rp 456 juta.
Dia menduga, ada sebagian kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut adalah kelompok fiktif. Kemudian, kambing dan domba yang dibagikan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Bukan hanya itu, hewan yang dibagikan juga kondisinya dalam keadaan kurus dan tidak sehat.
Pengunjukrasa lainnya, Entis Sutisna menambahkan, masyarakat penerima bantuan banyak yang dibohongi oleh aparat yang mendistribusikan bantuan ternak tersebut. Karena itu, bupati dan DPRD Pandeglang diminta untuk memanggil dinas Peternakan dan Kesehatan hewan untuk mempertanggungjawabkan program ternak tersebut.
FAM, ungkap Sutisna, juga menuntut kepada Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan dan sekretaris dinas untuk mundur. Alasannya, karena tidak mampu mengemban amanat dengan baik. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar