Penderita Gizi Buruk di Panimbang Tidak Kunjung Sembuh
Panimbang - Dua penderita gizi buruk, yakni Diki Wahyudi (14), anak pasangan dari Nano (38) dan Yeti (31) serta Darna (5), anak pasangan Kesan (40) dan Salmanah (45), keduanya beralamat di Kp Pantai Janur Lelang Baru, RT 02/02 Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang, Kab Pandeglang, tidak kunjung sembuh.
Berdasarkan pantauan tim Krakatau di kediamannya, kondisi Diki terlihat memprihatinkan. Dirinya hanya bisa terbaring lemah tak berdaya. Ayah Diki, Nano mengatakan, pihak keluarga sering merawat Diki baik itu di di Rumah Sakit Umum Berkah Pandeglang, berbagai Klinik, sampai ke pengobatan alternatif, namun pengobatan tidak lama karena tidak ada biaya untuk keperluan sehari-hari.
Menurutnya, pengobatan memang gratis karena biayanya sudah ditanggung pemerintah, namun pihaknya terkendala biaya untuk menunggu sehari-hari. Sementara itu, keluarga Darna juga mengatakan hal yang serupa.
Ayah Darna, Kesan mengaku, hanya bisa merawat di Puskesmas setempat. Saat akan dirujuk ke RSUD, pihaknya menolak karena keterbatasan biaya untuk keperluan menunggu.
Kepala Puskesmas Panimbang, Dr Joko Suryanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan yang terbaik untuk pasien gizi buruk atas nama Diki dan Darna. Menurutnya, Keluarga Darna saat mau di rujuk ke RSUD Pandeglang pada tahun 2013 oleh Puskesmas Panimbang, menolak karena tidak ada biaya keperluan sehari-hari.
Darna, meski umurnya 5 tahun, tapi belum bisa bicara. Keduanya saat ini memerlukan biaya untuk keperluan makan sehari-hari guna makanan perbaikan gizi. (Mudofar/937)
Berdasarkan pantauan tim Krakatau di kediamannya, kondisi Diki terlihat memprihatinkan. Dirinya hanya bisa terbaring lemah tak berdaya. Ayah Diki, Nano mengatakan, pihak keluarga sering merawat Diki baik itu di di Rumah Sakit Umum Berkah Pandeglang, berbagai Klinik, sampai ke pengobatan alternatif, namun pengobatan tidak lama karena tidak ada biaya untuk keperluan sehari-hari.
Menurutnya, pengobatan memang gratis karena biayanya sudah ditanggung pemerintah, namun pihaknya terkendala biaya untuk menunggu sehari-hari. Sementara itu, keluarga Darna juga mengatakan hal yang serupa.
Ayah Darna, Kesan mengaku, hanya bisa merawat di Puskesmas setempat. Saat akan dirujuk ke RSUD, pihaknya menolak karena keterbatasan biaya untuk keperluan menunggu.
Kepala Puskesmas Panimbang, Dr Joko Suryanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan yang terbaik untuk pasien gizi buruk atas nama Diki dan Darna. Menurutnya, Keluarga Darna saat mau di rujuk ke RSUD Pandeglang pada tahun 2013 oleh Puskesmas Panimbang, menolak karena tidak ada biaya keperluan sehari-hari.
Darna, meski umurnya 5 tahun, tapi belum bisa bicara. Keduanya saat ini memerlukan biaya untuk keperluan makan sehari-hari guna makanan perbaikan gizi. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar