Badak Jawa Diperkirakan Tinggal 51 Ekor
Pandeglang - Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh petugas Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Jawa Barat, melalui kamera yang dipasang sebanyak 102 buah, diperkirakan Badak Jawa yang dikenal pula dengan sebutan badak bercula satu, kini berjumlah sekitar 51 ekor.
Project Koordinator Ujung Kulon, Elisabet Purastuti mengatakan, 51 ekor tersebut terdiri dari 29 ekor jantan dan 22 ekor betina. Di antara 51 ekor itu, ada 8 ekor anak badak.
Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) dengan jumlah populasi sekitar 51 ekor dan hanya berada pada satu habitat di TNUK, Provinsi Banten tersebut, merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak yang ada di dunia saat ini.
Beranjak dari fakta itulah, edukasi konversi bagi kalangan pelajar sekolah dasar sangat penting dilakukan. Tak hanya itu, edukasi tersebut, juga merupakan investasi jangka panjang untuk menumbuhkembangkan kecintaan dan kebanggan generasi penerus terhadap satwa langka.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK), Haryono mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang khususnya, dan Provinsi Banten umumnya untuk ikut melestarikan Badak Jawa yang termasuk hewan langka dunia.
Dia menjelaskan, dari lima jenis Badak di dunia, dua jenis diantaranya berada di Indonesia, yakni Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) dan Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Menurutnya, saat ini, penyebaran Badak Jawa hanya terdapat di Indonesia, setelah sebelumnya Badak Jawa yang ada di Vietnam dinyatakan punah pada 2011 lalu. (Mudofar/937)
Project Koordinator Ujung Kulon, Elisabet Purastuti mengatakan, 51 ekor tersebut terdiri dari 29 ekor jantan dan 22 ekor betina. Di antara 51 ekor itu, ada 8 ekor anak badak.
Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) dengan jumlah populasi sekitar 51 ekor dan hanya berada pada satu habitat di TNUK, Provinsi Banten tersebut, merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak yang ada di dunia saat ini.
Beranjak dari fakta itulah, edukasi konversi bagi kalangan pelajar sekolah dasar sangat penting dilakukan. Tak hanya itu, edukasi tersebut, juga merupakan investasi jangka panjang untuk menumbuhkembangkan kecintaan dan kebanggan generasi penerus terhadap satwa langka.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK), Haryono mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang khususnya, dan Provinsi Banten umumnya untuk ikut melestarikan Badak Jawa yang termasuk hewan langka dunia.
Dia menjelaskan, dari lima jenis Badak di dunia, dua jenis diantaranya berada di Indonesia, yakni Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) dan Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Menurutnya, saat ini, penyebaran Badak Jawa hanya terdapat di Indonesia, setelah sebelumnya Badak Jawa yang ada di Vietnam dinyatakan punah pada 2011 lalu. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar