Sawah di Pandeglang Mulai Kekeringan
Pandeglang - Sawah tadah hujan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mulai kekeringan akibat musim kemarau yang melanda beberapa pekan terakhir di wilayah itu. Berdasarkan pantauan, ribuan hektare sawah tadah hujan di sejumlah daerah di Kabupaten Pandeglang mulai kekeringan setelah tiga pekan terakhir tidak turun hujan. Kekeringan persawahan itu tentu mengancam produksi pangan.
Kondisi sawah yang mengalami kekeringan terjadi di Desa Kubang Kampil, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang. Kepala Desa Kubang Kampil, Tb. Khusen mengatakan, sebanyak 327 Hektare areal persawahan yang terbagi di beberapa kampung, terancam kekeringan dan mengalami gagal panen.
Menurutnya, sawah yang mengalami kekeringan itu merupakan areal sawah tadah hujan yang di musim tanamnya mengandalkan air hujan. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama dua puluh hari terakhir ini. Para petani juga mengaku kesulitan jika memasuki musim kemarau.
Kondisi ini belum menemukan solusi diantara para petani, sehingga perlu adanya bantuan pompanisasi untuk menyelamatkan produksi pangan di daerah itu. Sebab tanaman padi yang terancam kekeringan tersebut antara usia di bawah 70 hari setelah tanam (HST) dan lokasinya berada pada lahan marjinal tanpa memiliki saluran pengairan yang baik. (Mudofar/937)
Kondisi sawah yang mengalami kekeringan terjadi di Desa Kubang Kampil, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang. Kepala Desa Kubang Kampil, Tb. Khusen mengatakan, sebanyak 327 Hektare areal persawahan yang terbagi di beberapa kampung, terancam kekeringan dan mengalami gagal panen.
Menurutnya, sawah yang mengalami kekeringan itu merupakan areal sawah tadah hujan yang di musim tanamnya mengandalkan air hujan. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama dua puluh hari terakhir ini. Para petani juga mengaku kesulitan jika memasuki musim kemarau.
Kondisi ini belum menemukan solusi diantara para petani, sehingga perlu adanya bantuan pompanisasi untuk menyelamatkan produksi pangan di daerah itu. Sebab tanaman padi yang terancam kekeringan tersebut antara usia di bawah 70 hari setelah tanam (HST) dan lokasinya berada pada lahan marjinal tanpa memiliki saluran pengairan yang baik. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar