Yayasan At-Ta’awwun Cikedal Terbakar
Cikedal - Sebanyak empat ruangan kelas SMA AT-Ta’awun, ruangan kepala sekolah, serta ruangan guru yayasan At-Ta’awun Tegal Lega Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, habis terbakar pada Jumat (19/07/2013) sekitar pukul 16.30 WIB sore. Diduga kebakaran terjadi karena arus pendek listrik.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kobaran api terjadi sekitar dua jam dan padam setelah warga setempat mendapat bantuan semprotan air dari mobil tangki salah satu perusahan air minum yang ada di daerah tersebut. kejadian tersebut juga sempat membuat jalur Labuan-Pandeglang macet selama beberapa menit.
Salah satu saksi mata, H. Kiemas Arifin mengatakan, api yang berkobar sangat cepat merambat lantaran kontruksi bangunan sekolah tersebut masih dari kayu dan sudah lapuk. Tidak hanya itu juga ditambah dengan angin yang bertiup kencang.
Sedangkan, salah seorang warga setempat, Wili menceritakan, api terlihat begitu cepat membesar. Dirinya mengaku memelihat awal munculnya api itu dari langit-langit bangunan. Setelah itu terlihat dengan cepat merambat ke atap-atap sejumlah bangunan yang berdekatan.
Pemadaman sendiri hanya dilakukan dengan cara manual yakni dengan cara memukul api dengan bambu karena sumber air di daerah ini juga sangat jauh. (Mudofar/937)
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kobaran api terjadi sekitar dua jam dan padam setelah warga setempat mendapat bantuan semprotan air dari mobil tangki salah satu perusahan air minum yang ada di daerah tersebut. kejadian tersebut juga sempat membuat jalur Labuan-Pandeglang macet selama beberapa menit.
Salah satu saksi mata, H. Kiemas Arifin mengatakan, api yang berkobar sangat cepat merambat lantaran kontruksi bangunan sekolah tersebut masih dari kayu dan sudah lapuk. Tidak hanya itu juga ditambah dengan angin yang bertiup kencang.
Sedangkan, salah seorang warga setempat, Wili menceritakan, api terlihat begitu cepat membesar. Dirinya mengaku memelihat awal munculnya api itu dari langit-langit bangunan. Setelah itu terlihat dengan cepat merambat ke atap-atap sejumlah bangunan yang berdekatan.
Pemadaman sendiri hanya dilakukan dengan cara manual yakni dengan cara memukul api dengan bambu karena sumber air di daerah ini juga sangat jauh. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar