Betonasi Jalan Ganggu Arus Mudik
Pandeglang - Menjelang mudik dan balik serta libur Idul Fitri 1434 Hijriyah, sejumlah pembangunan ruas jalan di Kabupaten Pandeglang belum kunjung rampung. Saat ini, pembangunan betonisasi jalan di Kabupaten Pandeglang sendiri masih berjalan dan kerap menimbulkan kemacetan.
Betonisasi jalan mulai jalur Cipacung hingga Cikoneng. Kemudian di Kecamatan Kaduhejo hingga Kecamatan Cimanuk, serta Kecamatan Cipeucang hingga Kecamatan Saketi. Ketua DPRD Pandeglang, Roni Bahroni mengatakan, ada sejumlah ruas jalan di Kabupaten Pandeglang yang kondisinya sedang diperbaiki.
Menurutnya, perbaikan jalan akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas, terutama saat mudik dan balik lebaran. Dia berharap, ruas jalan yang sedang diperbaiki bisa selesai sebelum memasuki arus mudik dan balik. Dengan begitu, para pemudik bisa nyaman di perjalanan.
Sebelumnya, sejumlah warga yang membantu arus lalu lintas atau timer, di Jalan Raya Pandeglang Labuan tepatnya di Kecamatan Cipeucang, mogok kerja. Aksi tersebut dilakukan menyusul tidak adanya perhatian dari pelaksana pengerjaan betonisasi di wilayah tersebut. Sebab, para timer jika hanya mengandalkan uang salaran dari pengguna jalan tidak akan menutupi biaya operasional. (Mudofar/937)
Betonisasi jalan mulai jalur Cipacung hingga Cikoneng. Kemudian di Kecamatan Kaduhejo hingga Kecamatan Cimanuk, serta Kecamatan Cipeucang hingga Kecamatan Saketi. Ketua DPRD Pandeglang, Roni Bahroni mengatakan, ada sejumlah ruas jalan di Kabupaten Pandeglang yang kondisinya sedang diperbaiki.
Menurutnya, perbaikan jalan akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas, terutama saat mudik dan balik lebaran. Dia berharap, ruas jalan yang sedang diperbaiki bisa selesai sebelum memasuki arus mudik dan balik. Dengan begitu, para pemudik bisa nyaman di perjalanan.
Sebelumnya, sejumlah warga yang membantu arus lalu lintas atau timer, di Jalan Raya Pandeglang Labuan tepatnya di Kecamatan Cipeucang, mogok kerja. Aksi tersebut dilakukan menyusul tidak adanya perhatian dari pelaksana pengerjaan betonisasi di wilayah tersebut. Sebab, para timer jika hanya mengandalkan uang salaran dari pengguna jalan tidak akan menutupi biaya operasional. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar