Rehab Terminal Dinilai Asal-asalan
Labuan - Pelaksanaan proyek pembangunan rehabilitasi terminal Labuan, diduga dikerjakan secara asal-asalan. Pasalnya, baru beberapa bulan selesai dibangun, kondisi sejumlah bagian bangunan terminal mengalami kerusakan, salah satunya bangunan Pos jaga.
Berdasarkan pantauan, sejumlah bagian bangunan terminal saat ini sudah terdapat adanya kerusakan, kerusakan yang paling menonjol, yaitu pada bangunan pos jaga. Dimana, bagian dinding bangunan yang terpasangi batu alam sudah banyak yang terkelupas.
Bahkan, bangunan pos terkesan tidak dipergunakan, sebab kondisinya selalu dalam keadaan kosong tanpa ada petugas yang berjaga-jaga. Selain itu, sekitar lingkungan terminal saat ini juga tampak terlihat kumuh, diperparah dengan banyaknya bekas galian yang dibiarkan menganga sehingga kerap tergenanggi air dan mengakibatkan becek.
Salah satu supir angkot, Imam mengatakan, kondisi terminal seperti itu mengindikasikan jika pembangunan terminal hanya sekedar polesan saja. Bahkan, kuat dugaan pelaksanaan pembangunanya dikerjakan secara asal-asalan. Praduga itu wajar muncul, karena dilihat dari penilaian awam saja, sudah terlihat kalau spesifikasi atau kwalitas bangunan kurang baik.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) terminal Labuan, Sujai mengaku, tidak mengetahui persis mengenai teknis pembangunan tersebut, karena sejauh ini pihaknya hanya menjadi pengguna dari bangunan tersebut. Namun, dirinya mengakui jika kondisi terminal saat ini memang kumuh meski bangunanya sudah direhabilitasi.
Ketua DPRD Pandeglang, Roni Bahroni menegaskan, jika pembangunan terminal itu tidak sesuai dengan aturan, maka itu perlu ditindak. Bahkan, masalah ini segera di bahas di Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). (Mudofar/937)
Berdasarkan pantauan, sejumlah bagian bangunan terminal saat ini sudah terdapat adanya kerusakan, kerusakan yang paling menonjol, yaitu pada bangunan pos jaga. Dimana, bagian dinding bangunan yang terpasangi batu alam sudah banyak yang terkelupas.
Bahkan, bangunan pos terkesan tidak dipergunakan, sebab kondisinya selalu dalam keadaan kosong tanpa ada petugas yang berjaga-jaga. Selain itu, sekitar lingkungan terminal saat ini juga tampak terlihat kumuh, diperparah dengan banyaknya bekas galian yang dibiarkan menganga sehingga kerap tergenanggi air dan mengakibatkan becek.
Salah satu supir angkot, Imam mengatakan, kondisi terminal seperti itu mengindikasikan jika pembangunan terminal hanya sekedar polesan saja. Bahkan, kuat dugaan pelaksanaan pembangunanya dikerjakan secara asal-asalan. Praduga itu wajar muncul, karena dilihat dari penilaian awam saja, sudah terlihat kalau spesifikasi atau kwalitas bangunan kurang baik.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) terminal Labuan, Sujai mengaku, tidak mengetahui persis mengenai teknis pembangunan tersebut, karena sejauh ini pihaknya hanya menjadi pengguna dari bangunan tersebut. Namun, dirinya mengakui jika kondisi terminal saat ini memang kumuh meski bangunanya sudah direhabilitasi.
Ketua DPRD Pandeglang, Roni Bahroni menegaskan, jika pembangunan terminal itu tidak sesuai dengan aturan, maka itu perlu ditindak. Bahkan, masalah ini segera di bahas di Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). (Mudofar/937)
Tidak ada komentar