BLSM Cair, Kepala Desa se Labuan Cemas
Labuan - Pembagian pencairan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) membuat Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, cemas. Para kades khawatir, program kompensasi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ini akan berujung gejolak di masyarakat.
Alasannya, para penerima dana BLSM di tiap desa tidak sebanding dengan jumlah masyarakat miskin yang ada. Kepala Desa Rancatereup yang juga sebagai Ketua Ikatan Desa (Ikades) Kecamatan Labuan, H. Ade Saefudin, mengaku kekhawatiran tersebut sering mengemuka dalam perbincangan antar kepala desa di Labuan.
Menurutnya, banyak warga yang berhak mendapatkan dana BLSM, namun tidak terdaftar dalam penerima dana yang jumlahnya mencapai Rp 150.000 / bulan itu. Dirinya mencontohkan, di Desanya, jumlah warga miskin di Desa Rancatereup sebanyak 486 Kepala Keluarga (KK) yang layak mendapatkan, namun hanya 234 KK saja yang menerima atau sekitar 45 % saja.
Kekhawatiran Ade cukup beralasan, karena akan memicu konflik diantara warganya. Konflik sudah pasti akan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, Pemerintah seharusnya melakukan pendataan ulang bagi warga yang berhak menerima BLSM ini, karena masih banyak warga yang berhak mendapatkan, namun tidak terdaftar.
Program BLSM pada penyalurannya tidak bisa diwakili dan hanya bisa diambil oleh perwakilan keluarga yang tercantum dalam Kartu Keluarga. Seperti diketahui, dana BLSM untuk masyarakat Labaun akan dibagikan pada pekan depan, yang dibagikan di kantor pos Labuan. (Mudofar/937)
Alasannya, para penerima dana BLSM di tiap desa tidak sebanding dengan jumlah masyarakat miskin yang ada. Kepala Desa Rancatereup yang juga sebagai Ketua Ikatan Desa (Ikades) Kecamatan Labuan, H. Ade Saefudin, mengaku kekhawatiran tersebut sering mengemuka dalam perbincangan antar kepala desa di Labuan.
Menurutnya, banyak warga yang berhak mendapatkan dana BLSM, namun tidak terdaftar dalam penerima dana yang jumlahnya mencapai Rp 150.000 / bulan itu. Dirinya mencontohkan, di Desanya, jumlah warga miskin di Desa Rancatereup sebanyak 486 Kepala Keluarga (KK) yang layak mendapatkan, namun hanya 234 KK saja yang menerima atau sekitar 45 % saja.
Kekhawatiran Ade cukup beralasan, karena akan memicu konflik diantara warganya. Konflik sudah pasti akan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, Pemerintah seharusnya melakukan pendataan ulang bagi warga yang berhak menerima BLSM ini, karena masih banyak warga yang berhak mendapatkan, namun tidak terdaftar.
Program BLSM pada penyalurannya tidak bisa diwakili dan hanya bisa diambil oleh perwakilan keluarga yang tercantum dalam Kartu Keluarga. Seperti diketahui, dana BLSM untuk masyarakat Labaun akan dibagikan pada pekan depan, yang dibagikan di kantor pos Labuan. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar