Tiga Ruang Kelas SDN 1 Memprihatinkan
Menes - Kondisi bangunan tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Purwaraja, Kecamatan Menes, sejak satu tahun lalu rusak. Akibat kondisi itu, sekolah terpaksa mengosongkan ruang kelas dengan memberlakukan sitem rolling (bergantian) pada siswa dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Kepala Sekolah setempat, Iin Rohinadhi mengungkapkan, sudah sejak setahun lalu tiga ruang kelas di sekolahnya terpaksa di kosongkan, karena kondisinya rusak berat dan tidak layak digunakan. Pengosongan juga dilakukan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.
Menurutnya, kerusakan ruang kelas itu berpengaruh pada kelancaran aktivitas KBM di sekolah, sehingga sejak ruang kelas itu di kosongkan pihak sekolah berinisiatif memberlakukan sistem roling atau sip pada siswa dalam KBM sehari-hari.
Ia mengaku, kerusakan ruang kelas itu sudah dilaporkan dan masuk dalam ajuan pembangunan rehab ke Dinas Pendidikan (Disdik) tahun 2012. Hanya saja, saat itu dari sembilan kelas yang diajukan baru tiga ruang kelas yang direalisasikan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendidikan (KPUTP) Menes, Idan Buldan mengaku, sudah mengetahui kondisi sekolah tersebut. Menurutnya, tahun 2012 pihaknya sudah melakukan upaya, akan tetapi dari 9 kelas yang diusulkan hanya tiga kelas yang terealisasi. (Mudofar/937)
Kepala Sekolah setempat, Iin Rohinadhi mengungkapkan, sudah sejak setahun lalu tiga ruang kelas di sekolahnya terpaksa di kosongkan, karena kondisinya rusak berat dan tidak layak digunakan. Pengosongan juga dilakukan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.
Menurutnya, kerusakan ruang kelas itu berpengaruh pada kelancaran aktivitas KBM di sekolah, sehingga sejak ruang kelas itu di kosongkan pihak sekolah berinisiatif memberlakukan sistem roling atau sip pada siswa dalam KBM sehari-hari.
Ia mengaku, kerusakan ruang kelas itu sudah dilaporkan dan masuk dalam ajuan pembangunan rehab ke Dinas Pendidikan (Disdik) tahun 2012. Hanya saja, saat itu dari sembilan kelas yang diajukan baru tiga ruang kelas yang direalisasikan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendidikan (KPUTP) Menes, Idan Buldan mengaku, sudah mengetahui kondisi sekolah tersebut. Menurutnya, tahun 2012 pihaknya sudah melakukan upaya, akan tetapi dari 9 kelas yang diusulkan hanya tiga kelas yang terealisasi. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar