BP3AKB Gelar Sosialisasi Ketahanan Ekonomi Keluarga
Menes - Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Pandeglang melakukan acara sosialisasi dan diseminasi ketahanan dan pemberdayaan ekonomi keluarga tingkat Kabupaten Pandeglang, bertempat di aula Kecamatan Menes, pada Rabu (10/04/2013).
Acara itu dihadiri oleh ketua BP3AKB Kabupaten Pandeglang, Hj. Tati Suwagiharti, Camat Kecamatan Menes Atmajaya, Kapolsek, Danramil, ketua MUI Kecamatan Menes, dan kepala Upt se Kabupaten Pandeglang, beserta tokoh masyarakat sekitar.
Ketua BP3AKB, Hj. Tati mengatakan, tujuan dari sosialisasi tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengendalian penduduk dan ketahanan keluarga di Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, pihaknya selalu menekankan kepada masyarakat untuk dapat menerapkan pola hidup Keluarga Berencana agar ketahanan keluarga itu sendiri dapat tercapai.
Tati menambahkan, jumlah usia pasangan subur berdasarkan hasil pendataan pada bulan Desember 2012, terdapat 227.870 pasangan. Dari data tersebut, 68,32 persen sudah mengikuti program KB. Menurutnya, dengan target nasional yang menginginkan agar setiap Kabupaten minimal mempunyai 65 persen pasangan subur yang menggunakan KB, capaian tersebut sudah dilakukan. Hanya saja, pihaknya terus mengotimalkan dalam hal kualitas alat kontrasepsi itu sendiri.
Dirinya berharap, dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat sadar pentingnya program KB. Karena selain dapat menciptakan keluarga yang berkualitas, juga dapat menekan angka pertumbuhan penduduk. (Mudofar/937)
Acara itu dihadiri oleh ketua BP3AKB Kabupaten Pandeglang, Hj. Tati Suwagiharti, Camat Kecamatan Menes Atmajaya, Kapolsek, Danramil, ketua MUI Kecamatan Menes, dan kepala Upt se Kabupaten Pandeglang, beserta tokoh masyarakat sekitar.
Ketua BP3AKB, Hj. Tati mengatakan, tujuan dari sosialisasi tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengendalian penduduk dan ketahanan keluarga di Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, pihaknya selalu menekankan kepada masyarakat untuk dapat menerapkan pola hidup Keluarga Berencana agar ketahanan keluarga itu sendiri dapat tercapai.
Tati menambahkan, jumlah usia pasangan subur berdasarkan hasil pendataan pada bulan Desember 2012, terdapat 227.870 pasangan. Dari data tersebut, 68,32 persen sudah mengikuti program KB. Menurutnya, dengan target nasional yang menginginkan agar setiap Kabupaten minimal mempunyai 65 persen pasangan subur yang menggunakan KB, capaian tersebut sudah dilakukan. Hanya saja, pihaknya terus mengotimalkan dalam hal kualitas alat kontrasepsi itu sendiri.
Dirinya berharap, dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat sadar pentingnya program KB. Karena selain dapat menciptakan keluarga yang berkualitas, juga dapat menekan angka pertumbuhan penduduk. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar