Banjir Rendam 20.000 Rumah
Pandeglang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang mencatat terdapat 90 desa dari 18 kecamatan terkena dampak bencana alam. Dari jumlah itu, terdapat 73.353 jiwa dan rumah sebanyak 20.244 serta areal pertanian yang terkena dampak banjir seluas 8.832 hektare.
Berdasarkan daftar kecamatan yang terkena banjir menyebutkan, wilayah yang terparah untuk bencana banjir adalah Kecamatan Patia. Di kecamatan itu, terdapat 10 desa yang terkena dampak banjir. Di Kecamatan Sukaresmi juga tercatat ada 10 desa yang terkena dampak bencana banjir.
Sementara itu, jumlah kecamatan yang terkena dampak bencana banjir terdapat 18 kecamatan. Khusus untuk Majasari dan Mandalawangi bencana alam yang menimpa dua desa itu adalah banjir bandang.
Kepala BPBD Encep Suryadi mengatakan, pihaknya hingga kini masih memusatkan perhatian kepada daerah yang terkena banjir dan penanganannya. Penyelamatan jiwa manusia yang terkena dampak banjir, menjadi prioritas termasuk memenuhi kebutuhan makan dan minum serta pengobatannya.
Sebelumnya, Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi mengakui, belum bisa memastikan kerugian yang muncul akibat bencana banjir. Namun, ada beberapa fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah maupun masyarakat yang rusak parah akibat banjir.
Berdasarkan daftar kecamatan yang terkena banjir menyebutkan, wilayah yang terparah untuk bencana banjir adalah Kecamatan Patia. Di kecamatan itu, terdapat 10 desa yang terkena dampak banjir. Di Kecamatan Sukaresmi juga tercatat ada 10 desa yang terkena dampak bencana banjir.
Sementara itu, jumlah kecamatan yang terkena dampak bencana banjir terdapat 18 kecamatan. Khusus untuk Majasari dan Mandalawangi bencana alam yang menimpa dua desa itu adalah banjir bandang.
Kepala BPBD Encep Suryadi mengatakan, pihaknya hingga kini masih memusatkan perhatian kepada daerah yang terkena banjir dan penanganannya. Penyelamatan jiwa manusia yang terkena dampak banjir, menjadi prioritas termasuk memenuhi kebutuhan makan dan minum serta pengobatannya.
Sebelumnya, Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi mengakui, belum bisa memastikan kerugian yang muncul akibat bencana banjir. Namun, ada beberapa fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah maupun masyarakat yang rusak parah akibat banjir.
Tidak ada komentar