Kemarau Panjang Cerahkan Senyum Pengusaha Air
Panimbang - Musim kemarau belum berakhir, dan sejak beberapa bulan terakhir ini,
sejumlah wilayah di Banten, termasuk di beberapa wilayah Kabupaten
Pandeglang, khususnya di wilayah Pandeglang Selatan (Pansel) dilanda
kekeringan.
Kekeringan semakin meluas, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah areal persawahan pun mengering, dan berimbas pada terjadinya gagal panen alias puso. Tidak hanya itu, pasokan air bersih di permukiman warga pun banyak yang mulai surut, sehingga air sulit didapat dan kemudian krisis air bersih pun terjadi di beberapa kecamatan di wilayah setempat.
Untuk menanggulangi masalah krisis air bersih, sejak beberapa pekan kemarin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat mulai menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah titik permukiman yang dilanda krisis air bersih.
Akan tetapi, upaya yang dilakukan Pemkab untuk menanggulangi krisis air bersih, ternyata belum lah dirasakan cukup. Mengingat, di wilayah Pansel mulai dari Kecamatan Picung, Patia, Pagelaran, hingga Cikeusik warga masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Salah seorang pengusaha air isi ulang di Kecamatan Panimbang Asep mengaku, sejak beberapa bulan terakhir ini tepatnya sejak musim kemarau melanda, omzet penjualan air isi ulang di kiosnya mengalami peningkatan yang cukup tajam. Dimana, persediaan air sebanyak 3.000 liter yang biasanya habis satu sampai dua minggu, kini dalam satu minggu stok air di kiosnya sudah habis.
Salah satu warga Patia Agus Faisal mengaku, meski mahal, dalam beberapa pekan ini warga terpaksa menggunakan air galon untuk kebutuhan sehari-hari, karena memang sulitnya mencari air bersih. Untuk mendapatkan air isi ulang itu pun warga harus melancong ke Kecamatan lain.
Kekeringan semakin meluas, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah areal persawahan pun mengering, dan berimbas pada terjadinya gagal panen alias puso. Tidak hanya itu, pasokan air bersih di permukiman warga pun banyak yang mulai surut, sehingga air sulit didapat dan kemudian krisis air bersih pun terjadi di beberapa kecamatan di wilayah setempat.
Untuk menanggulangi masalah krisis air bersih, sejak beberapa pekan kemarin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat mulai menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah titik permukiman yang dilanda krisis air bersih.
Akan tetapi, upaya yang dilakukan Pemkab untuk menanggulangi krisis air bersih, ternyata belum lah dirasakan cukup. Mengingat, di wilayah Pansel mulai dari Kecamatan Picung, Patia, Pagelaran, hingga Cikeusik warga masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Salah seorang pengusaha air isi ulang di Kecamatan Panimbang Asep mengaku, sejak beberapa bulan terakhir ini tepatnya sejak musim kemarau melanda, omzet penjualan air isi ulang di kiosnya mengalami peningkatan yang cukup tajam. Dimana, persediaan air sebanyak 3.000 liter yang biasanya habis satu sampai dua minggu, kini dalam satu minggu stok air di kiosnya sudah habis.
Salah satu warga Patia Agus Faisal mengaku, meski mahal, dalam beberapa pekan ini warga terpaksa menggunakan air galon untuk kebutuhan sehari-hari, karena memang sulitnya mencari air bersih. Untuk mendapatkan air isi ulang itu pun warga harus melancong ke Kecamatan lain.
Tidak ada komentar