Calung Renteng


Calung Renteng

Bila musim ladang huma tiba, maka masyarakat di pedusunan pun banyak yang berpindah tinggal sementara ke ladang garapannya masing-masing. Mereka membuat saung guna keperluan tidur dan masak keluarganya. Berbulan-bulan mereka akan tinggal disaung itu sampai musim panen tiba. Malamnya sebelum mereka bergantian tidur, terdengarlah lagu-lagu dari juru kawih alami ini yang sangat merdu, sambil diiringi oleh perangkat calung renteng (dibuat dari bilahan bambu yang mempunyai nada-nada yang sudah tentu).

Calung renteng membudaya dikampung Sukapura Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis dan Cikeusik. Menurut tokoh sesepuh calung renteng Kecamatan Cibaliung bapak E. Sutisna, lahirnya kesenian ini tidak sengaja dari seseorang yang memukul kohkol (kentongan) guna mengusir babi hutan yang sampai saat ini sering mengganggu tanaman padi huma petani. Dari beberapa kohkol itu membenutk suatu nada (laras) kemudian berkembang sampai sekarang. Tokoh yang masih aktif sampai kini adalah Bpk. Kalimi (Kmp. Sukapura), Bpk. Enjuh (Cibalung), Bpk Subuh (Gadog)

Peralatan yang dipergunakan :
1. Calung Renteng
2. Gong Lodong
3. Kosrek Bambu
Lagu-lagu Seni Calung Reteng :
1. Lagu Kebo Jiro
2. Lagu Seleweran
3. Lagu Solontongan
4. Lagu Gerenuk
5. Lagu Tunggul Kawung
6. Lagu Munding leungit
7. Lagu Waledan
8. Doa Lutung Kasarung
9. Lagu Kebo Jiro penutup

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.