Sambut Tahun Baru Hijriah, DKM di Kampung Panguseupan Gelar Lomba Islami
Anak didik di Desa Labuan mengikuti Gebyar 1 Muharram 1445 Hijriah di Masjid Al-Mustaghfirin, Kampung Panguseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah, tokoh masyarakat dan unsur pemuda yang tergabung dalam DKM Masjid Jami Al-Mustaghfirin, di Kampung Panguseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, menggelar Gebyar 1 Muharram 1445 Hijriah.
Ketua pelaksana kegiatan Gebyar 1 Muharram, Adi Ilham mengatakan, lomba yang diadakan diantaranya lomba adzan, lomba MTQ, lomba pildacil dan lomba marhaba. Lomba ini sudah berlangsung sejak tanggal 15 Juli dengan tahapan audisi peserta. Diisi dengan kegiatan aneka perlombaan tingkat dewasa, remaja dan anak-anak. Grand final akan dilakukan Rabu 19 Juli atau bertepatan dengan tahun baru Hijriah.
“Tanggal 19 Juli ini acara puncaknya yaitu grand final dimana yang kemarin setelah lewat tahapan audisi dari 20 peserta MTQ yang mendaftar diambil 5 untuk tampil besok,” kata dia, Selasa (18/07).
Ia mengungkapkan, tujuan kegiatan lomba ini diantaranya agar anak didik di Desa Labuan, khususnya Kampung Panguseupan, lebih menguatkan iman dan islamnya.
“Disini kita fokus terhadap anak karena ini lombanya untuk meningkatkan kembali adat istiadat terdahulu karena memang sebelumnya kampung Panguseupan juga sudah sering mengadakan kegiatan perlombaan namun sempat vakum,” kata dia.
Kegiatan ini, lanjut Adi, dinilai sangat berdampak positif terhadap anak-anak. Selain untuk mengasah kemampuan juga dapat menanamkan kepada anak didik tentang makna Tahun Baru 1 Muharram 1445 H.
Baca: Sekda Pandeglang Minta OPD Fokus Tuntaskan RPJMD
Baca: Puluhan Rumah di Desa Teluk Akan Dibangun Kementerian PUPR, Anggaran Capai Rp 1,2 Miliar
Selain perlomban Islami, panitia juga akan menggelar pawai obor Selasa malam. Tokoh pemuda Kampung Panguseupan, Dudi Heriyanto menuturkan, warga akan berkumpul di Masjid Al-Mustaghfirin kemudian menuju jalan raya dan berjalan kaki ke arah patung nelayan, berbelok ke Ciateul dan ke pasar Labuan, lalu kembali lagi ke Masjid.
Dia memperkirakan ratusan orang yang terdiri dari orang tua, remaja hingga anak-anak akan mengikuti pawai obor tersebut. Menurut Dudi, kegiatan ini juga bagian dari silaturahmi antarwarga setempat.
“Kami panitia pengen pawai obor cuma minyak tanah kan sekarang sudah susah maka panitia punya inisiatif pakai popplay. Kumpul ba’da isya, mudah-mudahan lancar,” ucap dia.
Ia berharap kegiatan yang diselenggarakan tersebut dapat dijadikan sebagai aksi rutinitas tahunan bagi masyarakat dan dapat dijadikan contoh bagi wilayah lainnya.
“Harapan
kami semoga yang kami lakukan ini dapat diingat dan selalu dilaksanakan dari
waktu ke waktu serta dapat dijadikan contoh bagi desa lainnya,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar