Capaian Vaksin di Pandeglang Sudah Capai 34,5 Persen, Akhir Tahun Targetkan Capai 50 Persen
Kegiatan gebyar vaksinasi dalam rangka Hari Pahlawan dan Hari Kesehatan Nasional di lapangan Ahmad Yani, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Rabu (10/11/2021). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Angka capaian vaksinasi di Kabupaten Pandeglang sampai dengan Rabu (10/11/2021) sudah mencapai 34,5 persen. Diharapkan di akhir tahun 2021 ini, capaiannya bisa mencapai 50 persen.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, target vaksinasi di akhir tahun harus tercapai sebanyak 50 persen, maksimal 70 persen. Hal ini diharapkan agar Pandeglang menjadi level dua dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kami targetkan di setiap kecamatan minimnal itu 2.500 orang penerima vaksin, kami terus kejar. Angka vaksin kita sudah di angka 34,5 persen. Semua itu demi Pandeglang menjadi level dua. Kita menginginkan pemulihan ekonomi bagi masyarakat, semoga semua kembali normal,” kata Irna saat memantau gebyar vaksiniasi dalam rangka Hari Pahlawan Nasional dan Hari Kesehatan Nasional di Kecamatan Karangtanjung, Rabu (10/11).
Irna menyatakan, bahwa penginputan vaksin serentak dilakukan secara satu pintu dan terpusat yang dilaksanakan di Pendopo agar ia bisa melihat secara langsung perkembangan capaian vaksinasi.
Baca: Tonton Pertandingan Persipan di Cilegon, Bupati Irna Beri Bonus untuk Pemain
Baca: Polisi Amankan Pelaku Perdagangan Satwa Dilindungi di Pandeglang
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Dewi Setiani menjelaskan, pelaksanaan gebyar vaksin dilakukan serentak di 35 kecamatan dalam rangka Hari Pahlawan dan Hari Kesehatan Nasional ke 57.
“Jadi nanti setiap ada momentum hari besar kita akan lakukan gebyar vaksinasi, seperti nanti yang akan datang akan ada hari KORPRI, disitu kita akan gelar vaksinasi masal sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai yakni tingkat vaksinasi Pandeglang tembus minimal 50 persen,” beber dia.
Dewi juga mengatakan, kendala yang dialami oleh pemerintah dalam hal program vaksinasi, diantaranya sosialisasi yang kurang masif, khususnya melalui media sosial untuk mengajak masyarakat melakukan vaksinasi. Pasalnya, kata dia, masih banyak masyarakat yang masih tidak percaya atau terbawa isu yang tidak benar.
“Masih
banyak masyarakat yang masih terbawa isu isu tidak bertanggung jawab, maraknya
hoax yang mengakibatkan malasnya masyarakat untuk bervaksin,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar