Dinsos Akan Beri Alat Bantu Dengar dan Pelatihan Kerja untuk Tuna Rungu di Pandeglang
Salah satu penyandang disabilitas tuna rungu bertemu Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Oproom Setda, Senin (05/07/2021). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang diminta untuk memberikan pelatihan kerja kepada para penyandang disabilitas sensorik (tuna rungu) karena merupakan salah satu hak untuk mendapatkan pekerjaan.
Hal itu disampaikan Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat bertemu dengan penyandang tuna rungu di Pandeglang bertempat di Oproom Sekretariat Daerah (Setda), Senin (05/07/2021).
“Anak anak ini merupakan aset kami, pemerintah akan selalu ada untuk mereka, mereka juga harus produktif, pasti mereka mendambakan sebuah pekerjaan,” kata Irna.
Menurut dia, pemberian latihan bagi para tuna rungu ini sebagai salah satu wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang untuk mewujudkan generasi yang cerdas, inovatif, berkualitas, walaupun mereka mempunyai keterbatasan. Kata Irna, para penyandang disabilitas tuna rungu di Kabupaten Pandeglang tidak boleh termarjinalkan.
“Pemkab Pandeglang melalui dinsos agar terus memperhatikan, mereka bisa di titipkan di balai pelatihan kerja. Gali terus potensi mereka sehingga cakap nanti bekerja nanti,” tambah dia.
Baca: Terkait Penundaan Pilkades, Ini Tanggapan Komisi I DPRD Kabupaten Pandeglang
Baca: Pilkades Serentak Diundur, DPMPD: Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas Utama
Sementara itu, Kepala Dinsos Pandeglang, Nuriah mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) akan membantu pengadaan alat bantu dengar kepada tujuh orang penyandang tuna rungu di Pandeglang dengan nilai Rp 35 juta.
“Saat ini masih proses verifikasi dan validasi data, karena sebelum mendapatkan alat bantu dengar harus diperiksakan dulu oleh dokter spesialis,” ujarnya.
Terkait pelatihan kerja, Dinsos akan mengirim para penyandang tuna rungu ini untuk mengikuti pelatihan kerja dengan bekerjasama dengan Balai yang sudah bekerja sama dengan Pemkab Pandeglang.
“Kita lihat nanti, apakah kita
kirim anak anak ini ke balai pelatihan kerja di Provinsi Banten atau di Bogor.
Perlu diketahui juga anak-anak kami ini sebelumnya juga sudah kami berikan
pelatihan seperti tata boga dan permodalan,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar