Sudah Tidak Valid, Irna Minta Verifikasi DTKS Segera Dilakukan
Bupati Pandeglang, Irna Narulita. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Bupati Pandeglang, Irna Narulita
meminta Dinas Sosial (Dinsos) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera melakukan
verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang terdaftar
di aplikasi Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang. Hal itu dalam rangka percepatan
penanggulangan kemiskinan.
“Yang kita gunakan ini merupakan
data 2015, hasil TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulagan Kemiskinan).
Karena di khawatirkan sudah tidak valid saya harap segera lakukan verifikasi
dan validasi,” ujar Irna saat rapat koordinasi di Pendopo tentang
penanggulangan kemiskinan, Selasa (09/06).
Irna berharap verifikasi dan
validasi ini bisa selesai tahun ini, karena data base ini sangat dibutuhkan
sebagai acuan setiap program penanggulangan kemiskinan.
“Saya ingin data base bisa
terealisasikan. Segera dibuat tim dan turun langsung ke lapangan,” ujarnya.
Verifikasi ini bakal dilakukan
dengan cara musyawarah di tingkat Desa (Musdes). Ia berharap Musdes ini bisa
selesai pada bulan Agustus mendatang.
“Jika bulan Juli akan dilaksanakan,
segera buat tahapannya supaya Agustus dapat segera di SK-kan,” pungkasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinsos
Kabupaten Pandeglang, Nuriah mengatakan, verifikasi dan validasi akan segera
dilakukan pada bulan Juli 2020 di lima Kecamatan, yakni Mandalawangi,
Cipeucang, Karangtanjung, Koroncong dan Cadasari.
Dikatakan Nuriyah, jika saat ini
jumlah warga yang terdata di dalam DTKS yaitu 199.785 orang. Data itu, kata
dia, dari tahun 2015 tidak pernah dilakukan verifikasi dan validasi.
“Jika sudah di verifikasi data
ini akan lebih valid,” ujarnya.
Sementara, Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pandeglang, Utuy Setiadi membenarkan
jika selama ini menurut hasil kajian dengan salah satu universitas mengatakan
bahwa data base ini faktor utama untuk penanggulangan kemiskinan.
“Dari hasil penelitian yang
dilakukan garis besarnya adalah rekomendasi pertama validkan data. Jika tidak
valid tentu langkah apapun kedepan tidak akan merubah capaian,” katanya.
Masih kata Utuy, selama ini dari
tahun 2016 hingga 2019 banyak sekali program yang diluncurkan untuk
penanggulangan sosial masyarakat. Namun kata Utuy, hasilnya belum sesuai
harapan.
“Program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya) kurang lebih 7.676 KK, RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) mencapai 2.111
KK. Karena data kemiskinannya belum terupdate, sehingga penurunan kemiskinan
tidak signifikan,” tuturnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar