Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim, Bupati Irna: Mengapa Tidak
Bupati Pandeglang, Irna Narulita. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan,
setuju dengan rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur
(Kaltim) sepanjang pemindahan tersebut membawa dampak yang baik dan memajukan
perekonomian bagi warga dan daerah baik yang ditinggalkan maupun yang dijadikan
Ibu Kota baru.
“Kan masih terus dikaji. Intinya
sepanjang itu baik manfaat dan maslahat untuk masyarakat mengapa tidak. Pernah
terjadi di beberapa negara juga khususnya di Amerika dulu ibu kotanya di New
York beralih ke Washington DC dan tetap perekonomian di New York tidak
berkurang malah menjadi kota modern pusat pertumbuhan ekonomi yang sangat padat
sekali,” ungkap Irna, Rabu (28/08).
Irna menegaskan jika pemindahan
Ibu Kota tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, maka ia setuju akan
hal tersebut. Ia meyakini, rencana pemindahan ibu kota sudah melalui tahapan
dan kajian yang matang oleh pemerintah pusat.
“Tujuan-tujuan yang memang
maslahat manfaat untuk masyarakat mengapa tidak. Kita tidak tahu dibalik itu
ada penelitian-penelitian dan wacana itu dilontarkan tidak asal ucap sudah
dikaji beberapa tahun. Dampak daripada mungkin kenyamanan, keamanan sudah dipelajari
para ahli dan pemerintah pusat juga berfikir untuk 15 tahun 20 tahun ibu kota
di Jakarta itu makin nyaman tidak. Tidak bisa ekspansi kan kanan kirinya sudah
sangat dan padat,” paparnya.
Irna mengaku tidak khawatir jika
pusat pemerintahan berpindah dari pulau Jawa ke Kaltim, perhatian pemerintah
pusat terhadap Kabupaten Pandeglang tidak akan berkurang.
“Jadi segala sesuatunya kan gak
instan perlu proses dan APBN kan gak mungkin langsung dibawa ke Kaltim nanti
teriak Kabupaten Kota yang lain. Jadi rapat-rapat Bupati Walikota masih bisa di
Bogor. Jadi itu wacana yang baik eksekusinya mungkin bisa 15 tahun 20 tahun
kemudian,” imbuh dia.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi
mengumumkan Ibu Kota baru berada di Kalimantan. Hal itu disampaikan Jokowi
dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/08/2019).
“Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian
Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur,” kata Jokowi seperti dikutip dari kompas.com.
Presiden menyatakan bahwa keputusan ini dilakukan setelah
pemerintah melakukan kajian intensif.
“Pemerintah telah melakukan kajian mendalam dan intensifkan
studinya selama tiga tahun terakhir,” ujar Presiden. (Mudofar)
Tidak ada komentar