Ada Prediksi Tsunami, BPBD Minta Warga Pandeglang Tak Panik
Pemberitahuan yang disampaikan Pusat Pengendalian Operasi-Penanggulangan Bencana Kabupaten Pandeglang di media sosial. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Pusat
Pengendalian Operasi-Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kabupaten Pandeglang
meminta warga tidak panik terkait adanya prediksi tsunami setinggi 57 meter.
Menurut pihak BPBD, hal itu hanya sebatas prediksi awal.
"Terkait dengan beredarnya informasi di media sosial
tentang akan terjadinya tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang, maka
kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang karena itu semua masih bersifat
prediksi awal untuk keperluan antisipasi," tulis Pusdalpops BPBD
Pandeglang dalam pemberitahuan yang disampaikan.
Baca: BMKG dan BPBD Sosialisasikan Sirine Tsunami
Baca: BMKG dan BPBD Sosialisasikan Sirine Tsunami
Pihak BPBD menyatakan sepanjang pantai di Pandeglang sudah
dipasangi sistem peringatan dini tsunami. Titik kumpul dan jalur evakuasi juga
sudah disediakan.
"Di sepanjang pantai Pandeglang sudah dipasang alat
tsunami early warning system (sistem peringatan dini tsunami) dan masyarakat
selalu mengingat titik kumpul dan jalur/rambu evakuasi yang telah
disiapkan," tambahnya.
Baca: BMKG Sosialisasikan Alat Sirine Tsunami di Sukaresmi
Sebelumnya, dilansir dari detik.com, peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko memprediksi ada potensi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tsunami ini juga diprediksi akan mencapai Jakarta Utara. Namun itu semua masih bersifat prediksi awal untuk keperluan antisipasi.
Sebelumnya, dilansir dari detik.com, peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko memprediksi ada potensi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tsunami ini juga diprediksi akan mencapai Jakarta Utara. Namun itu semua masih bersifat prediksi awal untuk keperluan antisipasi.
Widjo mengatakan, tsunami itu bisa terjadi karena di Jawa
Barat tengah diprediksi ada gempa megathrust di daerah subduksi di
selatan Jawa dan Selat Sunda. Salah satu contoh dampak gempa megathrust
ini adalah adanya gempa di Banten pada akhir Januari 2018. Apabila kekuatan
gempa mencapai 9 skala Richter di kedalaman laut yang dangkal, tsunami besar
akan terjadi.
"Di Jawa Barat itu sumber
gempa besar. Di situ bisa dikatakan di selatan bisa mencapai 8,8 magnitudo atau
9 sehingga kaidah umum kalau di atas 7 magnitudo dan terjadi di lautan dangkal
sumbernya, maka potensi tsunami besar akan terjadi di daerah sana (Pandeglang),"
kata Widjo di gedung BMKG, Jalan Angkasa Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Daerah Pandeglang dan Jawa
Barat dan di daerah selatan karena paling dekat dengan sumber gempa bumi dan
tsunami. Tetapi di sana cukup besar, bisa di atas 57 meter, dan jangka waktunya
cuma kurang dari setengah jam. Jadi pendek tsunami sampai ke daratan,"
ujarnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar