1 Ekor Badak Jawa Ditemukan Mati di Pantai Pulau Handeuleum
Petugas saat memeriksa badak jawa yang telah mati di kawasan TNUK, Senin (23/04/2018). |
Dalam keterangannya, Samson pertama
kali ditemukan mati oleh oleh petugas Balai yang menemukan bangkai badak jantan
di Pantai Karang Ranjang, Resort Karang Ranjang, SPTN Wilayah II Pulau Handeuleum
yang masuk dalam wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten. Bangkai ditemukan dalam
kondisi masih utuh, bercula dan lengkap.
Setelah dilakukan proses
identifikasi pada bangkai dan pencocokan dengan database badak jawa, dengan
ciri khas robekan pada telinga sebelah kiri, diketahui bahwa badak yang mati
tersebut bernama Samson, dengan perkiraan umur lebih dari 30 tahun.
Baca: Jumlah Badak Jawa di TNUK Capai 67 Individu
Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno mengatakan, pada Selasa (24/04) Balai TNUK bekerjasama dengan tim dokter hewan Patologi IPB dan WWF Ujung Kulon melakukan pendokumentasian dan penyelamatan cula serta bangkai agar tidak terbawa arus.
Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno mengatakan, pada Selasa (24/04) Balai TNUK bekerjasama dengan tim dokter hewan Patologi IPB dan WWF Ujung Kulon melakukan pendokumentasian dan penyelamatan cula serta bangkai agar tidak terbawa arus.
“Pada pemeriksaan awal tidak
ditemukan adanya luka akibat perburuan. Selanjutnya tim gabungan melakukan
nekropsi dan pengambilan sampel (usus, otot jantung dan hati), untuk mengetahui
penyebab kematian. Berdasarkan laporan sementara hasil nekropsi terhadap
bangkai badak jawa tersebut, diperkirakan kematian kurang lebih 3 hari dan
tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit infeksi dengan pathogen yang
bersifat akut” jelasnya.
Kelahiran 2 Anak Badak Jawa
Selain memberikan kabar duka, kabar kelahiran Badak Jawa juga
disampaikan. Berdasarkan hasil rekaman video trap di bulan Februari 2018,
diketahui terdapat 2 kelahiran anak badak jawa dengan induk bernama Puri (ID:013.2011)
yang diberi ID:073.2018 ditemukan di Blok Rorah Bogo, dan dari induk yang
bernama Dewi (ID:004.2011) diberi ID:074.2018, ditemukan di Blok Cikeusik, SPTN
Wilayah II Pulau Handeuleum, TNUK. Kedua anak badak jawa tersebut belum diberi
nama.
Saat ini, populasi dan habitat alami satu-satunya badak jawa
hanya dapat dijumpai di TNUK yang berlokasi di ujung paling Barat Pulau Jawa,
berada pada wilayah administratif Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Hasil monitoring populasi badak jawa pada tahun 2017,
menyebutkan
bahwa jumlah minimum badak jawa adalah 67 individu. Dengan kematian badak jawa Samson dan kelahiran 2 ekor anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, maka angka minimum populasi badak jawa berubah menjadi 68 individu. (Mudofar)
bahwa jumlah minimum badak jawa adalah 67 individu. Dengan kematian badak jawa Samson dan kelahiran 2 ekor anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, maka angka minimum populasi badak jawa berubah menjadi 68 individu. (Mudofar)
Tidak ada komentar