Dimyati Inginkan Irna Agar Jadikan Masyarakat Sebagai Tujuan
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Dimyati Natakusumah menyampaikan
kritik terhadap kepemimpinan Bupati Pandeglang, Irna Narulita yang tak lain
adalah istrinya sendiri. Hal ini ia katakan secara langsung kepada Krakatau Radio,
pada Jumat (28/04/2017).
Dimyati melihat, Irna yang
seharusnya rutin dalam kegiatan keagamaan dan merangkul banyak tokoh agama di
Kabupaten Pandeglang, sudah banyak berkurang dan hal ini, tambah dia, tidak
sesuai dengan kultur Pandeglang yang dijuluki Kota Sejuta Santri Seribu Ulama.
(Baca: Mengejutkan! Dimyati Nyatakan Irna Sudah Keluar Dari Trek Sebagai Bupati Pandeglang)
(Baca: Mengejutkan! Dimyati Nyatakan Irna Sudah Keluar Dari Trek Sebagai Bupati Pandeglang)
Apa alasan ia menyampaikan
kritikan tersebut?
Dimyati mengatakan, sebagai putra
asli daerah, sudah seharusnya ia menyampaikan kritik jika memang kepemimpinan
Bupati Pandeglang tidak sesuai dengan trek yang diharapkan.
“Saya sudah koreksi dari enam bulan
lalu walaupun ibu sebagai istri kan. Artinya sebagai kepala pemerintah kan ada
lingkup-lingkupnya begitu kan. Nah tidak gampang juga mempengaruhi, nah malah saya
melihat biasanya hatam Qur’an nah ini hatamnya. Nah ini yang saya lihat, waduh ini
bisa melenceng jauh. Pandeglang ini kan daerah santri dan ulama maka oleh sebab
itu saya berharap ibu harus dekat dengan masyarakat. Apa yang saya lakukan
dulu, lakukan begitu, dekat dengan masyarakat,” kata Dimyati.
Dimyati berharap, Pemerintahan
Daerah saat ini harus dekat dengan masyarakat seperti menggelar rapat bersama
tokoh masyarakat untuk membahas apa yang menjadi keinginan masyarakat.
“Supaya masyarakat merasakan
memiliki pemimpin. Kalau disurvei ini tingkat pengenalan publik kepada Bupati
dan Wakil Bupati kan kurang juga, karena apa, karena jarang hadir di
tengah-tengah publik,” harap dia.
Selain itu, dirinya juga
menyampaikan agar program Pemerintah Kabupaten Pandeglang, memprioritaskan
masyarakat sebagai tujuan dan sasaran, bukan sekedar ingin mendapatkan pujian
dari Pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi.
“Yang utama mimpin itu bukan
Gubernur bukan Menteri bukan Presiden, yang utama adalah masyarakat. Masyarakat
yang harus ditekankan. Ini yang saya lihat koridornya jauh nih, targetnya beda
nih. Ini lebih seneng dipuji dapat penghargaan dicintai oleh pusat, oleh
provinsi, bukan oleh masyarakat. Nah sekarang dibalik, dipuji, dipercaya,
dihargai oleh masyarakat. Nah ini yang paling utama. Nah kalau koridor melenceng
begitu, udah satu periode saja,” ungkapnya.
Dimyati pun mengaku tidak merasa
berat hati meskipun kritikannya itu disampaikan langsung kepada media, walaupun
yang dikritiknya adalah istrinya sendiri.
“Enggak, bapak ini milik orang
pandeglang. Bapak orang Pandeglang, apapun yang terjadi dengan Pandeglang, ini
tanggung jawab saya. Program-program yang diturunkan dari pusat ke daerah ini tanggung
jawab saya. Karena kecintaan,” tutur dia. (Mudofar)
Tidak ada komentar